Rabu, 21 Maret 2012

Intelegensi Charles E Spearman


Tugas Kelompok

Nama Anggota Kelompok :  

                                            
                                            



Charles E Spearman







Lahir                            : 10 September 1863
                                      London, Inggris
Meninggal                   :  17 September 1945 (umur 82)
                                      London, Inggris
Lembaga                     : University College London
Almamater                  :  Universitas Leipzig, Jerman
Murid                          : Raymond Cattell, John C. Raven, David Wechsler
Dikenal karena            :  g factor, Spearman's rank correlation coefficient, factor  
                                      analysis
Mempengaruhi tokoh  :  Francis Galton, Wilhelm Wundt
Dipengaruhi  oleh        :  Hans Eysenck, Philip E. Vernon, Cyril Burt, Arthur
                                      Jensen
Penghargaan                : Fellow dari Royal Society

Charles Edward Spearman lahir di London. Dia menjadi perwira tentara. Ia menjabat sebagai seorang perwira di Burma dan Boer Wars, kemudian mengundurkan diri untuk belajar Ilmu Psikologi. Ia mengambil posisi sebagai profesor psikologi di University College, London. Kepentingan-kepentingan juga yang memaksa dia untuk belajar metode statistik dan menyebabkan perkembangan dari koefisien korelasi rank. Sekarang Spearman dikenal pada dua kontribusi utamanya, yaitu :

·         karyanya pada analisis faktor
·         pengembangan dasar yang rasional untuk menentukan konsep kecerdasan umum dan untuk memvalidasi pengujian Intelegensi.



Dan menurut Spearman intelegensi mengandung 2 macam faktor, yaitu :

a)     General ability atau general faktor (faktor G)
Faktor ini terdapat pada semua individu, tetapi berbeda satu dengan yang lainnya. Faktor ini selalu didapati dalam semua “performance”.

b)     Special ability atau special faktor (faktor S)
Faktor ini merupakan faktor yang khusus mengenai bidang tertentu. Dengan demikian, maka jumlah faktor ini banyak, misalnya ada S1, S2, S3, dan sebagainya sehingga kalau pada seseorang faktor S dalambidang tertentu dominan, maka orang itu akan menonjol dalam bidang tersebut.

Menurut Spearman tiap-tiap “performance” adanya faktor G dan faktor S, atau dapat dirumuskan. P=G+S



Demikianlah hasil tugas kelompok kami, jika ada kesalahan dan kekurangan dalam tulisan ini kami mohon maaf. :)

Kamis, 15 Maret 2012

Psikologi Pendidikan dan Media Pembelajaran

        Dalam Psikologi Pendidikan yang merupakan cabang ilmu psikologi tentang proses belajar mengajar dalam lingkungan pendidikan terdapat media pembelajaran yang digunakan. Media pembelajaran komponen yang penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Dari yang sederhana yaitu membaca, membaca dari buku yang merupakan media cetak. Contoh media cetak lainnya adalah :
  • buku pelajaran
  • koran
  • gambar
  • modul
  • majalah


Lalu ada lagi media lainnya yaitu media audio visual contohnya sebagai berikut :
  • televisi
  • komputer
  • video
Dan ada jugaMedia Audio yaitu radio.
Namun yang paling digemari saat menurut saya adalah media audio visual, saya akan menjelaskan satu demi satu mulai dari televisi, komputer, dan video.
  • televisi, salah satu media audio visual yang menampilkan gambar dan suara, terdapat banyak tontonan yang dapat menambah wawasan kita dalam belajar, dan kita juga menjadi kaya akan informasi yang berasal dari program-program televisi yang bersifat edukasi.
  • komputer, media ini memiliki banyak kelebihan. selain mampu menampilkan teks, gerak, suaraa dab gambar, komputer juga dapat digunakn sebagai mdeia komunikasi, atau sering kita sebut jejaring sosial yang disambung dengan internet yang dapat menambah pengetahuan kita dengan cara yang cukup mudah yang menyediakan ilmu pengetahuan tanpa batas.
  • video, merupakan salah satu media audi visual yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran biasa berbentuk VCD
Demikianlah yang bisa saya paparkan, semoga bermanfaat dan jika ada kejanggalan dari tulisan saya ini mohon dimaaafkan ya...:)


Minggu, 11 Maret 2012

Penggunaan Meditasi dalam Psikoterapi


Mmmmm,,,,Meditasi,,,,ternyata Meditasi ini dimanfaatkan lho dalam dunia Psikologi…
Ini dia……………


Deatherage mengatakan meditasi sebagai formula pengobatan diri (sangat efisien untuk penggunaan waktu terapis dan karenanya cukup biaya-efektif) yang membantu pasien tahu proses mental mereka sendiri dan kesibukannya, mengembangkan "diri pengamat," dan mendapatkan kemampuan untuk membentuk atau mengontrol proses mental mereka (Bogart, 1991). Berbagai studi menunjukkan efektivitas dari meditasi mindfulness dimasukkan ke dalam terapi untuk nyeri, berbagai kanker, HIV, penyakit kardiovaskular, suasana hati, perinatal, dan stres, premen-strual sindrom, insomnia, kecemasan, depresi dan pengobatan mengatasi depresi, keinginan bunuh diri, dan batas personality patologi (Sanders, 2010). 

Kutz, Borysenko, dan Benson menyatakan bahwa meditasi dapat menjadi primer untuk terapi; untuk mengamati dan mengkategorikan peristiwa mental memberikan wawasan tentang bagaimana skema mental yang diciptakan, sehingga menimbulkan rasa yang lebih besar tanggung jawab dan memungkinkan seseorang untuk melangkah keluar dari keterbatasan konseptual dan stereotip reaksi dan perilaku. Meditasi adalah suatu bentuk introspeksi mengejar luar sesi terapi, pasien yang membayar dengan waktu mereka sendiri, bukan waktu terapis. Jadi meditasi meningkatkan kualitas terapi dengan melibatkan pasien lebih mendalam dalam proses eksplorasi diri dan menyediakan materi berlimpah untuk eksplorasi dalam sesi terapi. Selain itu, terapi dan meditasi baik berasumsi bahwa nyeri pemahaman seseorang dan pertahanan terhadap hal itu dapat mengurangi penderitaan dan meningkatkan pertumbuhan psikologis.  Mereka berpendapat bahwa menggabungkan meditasi dan terapi adalah teknis kompatibel dan saling menguatkan (Bogart, 1991).

Dalam jurnal pendidikan psikologi (Prabowo, 2007) menyebutkan juga berbagai penelitian terapi meditasi yang digunakan untuk mengembangkan kualitas manusia yang diasosiasikan dengan peningkatan intelegensi (Tjoa,1972), peningkatan kinerja dan recall dalam bidang pendidikan (Abraham, 1972), kreativitas (MacCallum,1974), prestasi akademik (Coller,1973), dan belajar (Miskinan,2002), penerimaan diri (Broto,1994) dan mengurangi keluhan fisik (Subandi dan Utami, 1995).

Selain hal tersebut juga diketemukan orang-orang yang melaksanakan terapi meditasi, locus of controlnya lebih internal dan memiliki aktualisasi diri yang lebih tinggi (Hjelee,1977;Subandi,2002). Senada dengan Hjelee, Van de Berg dan Mulder (dalam Subandi, 2002) juga menemukan bahwa subyek yang melaksanakan meditasi menunjukan peningkatan harga diri (self esteem), kekuatan ego (ego strength), kepuasan (satisfaction), aktualisasi diri (self actualization) dan peningkatan gambaran diri (self image).

Shapiro (2006) Terdapat tiga hal yang sangat berperan bagaimana meditasi dapat berperan dalam mengatasi gejala fisik dan psikis antara lain:
a.       Intention, yaitu berkaitan dengan pentingnya penetapan tujuan melakukan meditasi. Menurut Kabat Zin (dalam Shapiro, 2006) suatu penentuan intention menjadikan sesuatu mungkin untuk dicapai tujuan akan mengingatkan seseorang akan maksudnya dalam melakukan meditasi. Dalam penelitian Shapiro hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan meditasi berhubungan dengan tujuannya melakukan meditasi. Jika seseorang mempunyai tujuan untuk mampu mengelola dirinya maka dia akan mampu mengelola dirinya.
b.      Attention, yaitu yang berkaitan pengamatan terhadap peristiwa kekinian, pengalaman internal dan eksternal, dalam wilayah psikologi hal tersebut menjadi hal penting proses penyembuhan.

Jumat, 09 Maret 2012

Tugas Kelompok

Nama anggota:
Gustina Handayani Harahap (11-016)
Vilya Sutanto (11-040)
Raffles Pardede (11-118)

Kesimpulan hasil diskusi kelompok:

Kewajiban setiap mahasiswa untuk memiliki e-mail dan blog

Kewajiban setiap mahasiswa untuk memiliki e-mail dan blog sebenarnya merupakan salah satu usaha yang dapat meningkatkan kemampuan dan juga kreativitas setiap mahasiswa. Peran teknologi pada zaman sekarang sudah sangat canggih sehingga teknologi tersebut juga harus kita pergunakan dengan sebaik mungkin. Bagi beberapa mahasiswa, pembuatan blog ini merupakan pengalaman pertama sekali bagi mereka, dan hal ini sudah termasuk ke dalam proses pembelajaran bagi mereka. Mlulai dari proses pembuatan blog sampai akhirnya menulis postingan semuanya merupakan proses pembelajaran. Dengan adanya blog ini, mahasiswa juga dapat mengembangkan kreativitasnya dan dapat menyalurkan apa yang dipikirkannya. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengikuti perkembangan zaman dan dapat aktif berkarya dalam dunia teknologi. Hal ini merupakan hal-hal positif yang dapat didapatkan dari pembuatan akun e-mail dan blog ini. Terima kasih juga kepada Bu Dina yang terus mendukung kami sepanjang perjalanan pembuatan blog ini :)

Kewajiban tersebut dan kaitannya dengan psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan

Dengan adanya blog tersebut, kita bisa menceritakan kepada orang lain melalui blog kita mengenai fenomena pendidikan misalnya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dunia pendidikan (termasuk murid yang menyontek) dan kita dapat meminta pendapat para pembaca untuk membantu memberikan pemecahan masalah (problem solving) dengan cara memberikan komentar pada kotak yang tersedia pada postingan kita seputar fenomena tersebut. Setelah kita mendapatkan pendapat-pendapat tersebut, kita juga dapat mendiskusikan pendapat tersebut dengan anggota kelompok kita agar mendapatkan pemecahan masalah yang sesuai untuk menyelesaikan atau meluruskan masalah fenomena tersebut berdasarkan pada pandang dunia psikologi.