Jumat, 27 April 2012

Hubungan yang Sehat :)

Hidup yang indah itu ketika kita bisa menjalin hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar kita, khususnya pasangan kita   ^_^
Ini dia tips-tips membangun hubungan yang sehat........semoga bermanfat ^_^




Jangan menilai buku hanya dari sampulnya saja

Kita biasanya tertarik dengan seseorang berdasarkan penilaian-penilaian pribadi kita masing-masing. Mungkin karena seseorang yang kita pilih tersebut memiliki kemiripan dengan seseorang dari masa lalu kita atau dari hubungan kita yang sebelumnya, atau bahkan hanya karena seseorang tersebut sering memberikan banyak hadiah-hadiah atau perhatian-perhatian khusus kepada kita. Kita sebaiknya mengevaluasi seseorang terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan yang istimewa dengan orang tersebut untuk mencegah penyesalan-penyesalan di masa mendatang. Beberapa hal yang harus kita pertimbangkan seperti misalnya kepribadiannya, nilai-nilai pribadinya, bagaimana cara dirinya berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya (bagaimana cara dirinya memperlakukan orang lain), komitmennya, karakter pribadinya, bagaimana cara pandang dirinya terhadap lingkungan disekitarnya, kejujurannya, dan masih banyak lagi tentunya ... Satu hal yang paling penting adalah kejujurannya, itu harus, anda tentu tidak akan mau berakhir dalam suatu hubungan yang istimewa dengan seseorang yang penuh dengan kebohongan-kebohongan ... Ingatlah selalu, cinta mungkin buta, tapi pernikahan akan membuka mata kita ( Love may blind, but marriage will open our eyes wide ! ).


Selalu bersikap jujurlah satu sama lain

Kita tidak akan mau jatuh cinta ( fall in love ), apalagi menjalin hubungan yang istimewa dengan seseorang yang terus saja berbohong mengenai berbagai hal. Mereka akan selalu menciptakan kebohongan-kebohongan walaupun kebohongan tersebut sebenarnya tidak diperlukan. 


Tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya yang diinginkan dan dibutuhkan, lalu ungkapkan secara jelas kepada pasangan

Jangan berpikiran bahwa pasangan anda akan selalu memahami apa yang sedang anda pikirkan, tanpa memberitahukan mereka tentu saja. Pria dan wanita sering memiliki perbedaan cara pandang terhadap segala sesuatu. Dan pasangan anda bukanlah seseorang yang selalu bisa membaca pikiran orang lain. Daripada bertengkar terus menerus, kenapa tidak didiskusikan saja secara baik-baik ? Jika anda tidak mengerti atau menyukai sesuatu yang sedang dikerjakan atau dilakukan oleh pasangan anda, tanyakan padanya mengenai hal itu dan tanyakan padanya pula alasan mengapa dia melakukannya.


Rasa saling menghormati itu penting

Kadang kala bijaksana rasanya bagi anda jika anda mau dan bersedia melihat suatu masalah dari sudut pandang pasangan anda. Selalu lakukan hal yang positif, baik di dalam hubungan anda dengan pasangan anda maupun dalam hubungan anda dengan orang lain, sehingga pasangan anda bisa mempertahankan rasa hormatnya terhadap anda. Sikap saling menghormati merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha untuk menciptakan suatu hubungan yang sehat dan bahagia ( a happy relationship ).


Selalu bekerjasama dengan pasangan anda

Lihatlah diri anda sendiri dan pasangan anda sebagai sebuah tim, yang berarti anda berdua adalah dua orang yang unik dengan perbedaan-perbedaan masing-masing yang saling bekerjasama dalam menyatukan hanperbedaan-perbedaan yang ada tersebut. Suatu hubungan hanya akan berhasil jika ada hubungan yang harmonis dalam dua arah, yakni saling memberi dan menerima. Dalam hal ini, sikap saling memahami dan toleransi terasa sangat penting artinya. Bekerja bersama dalam menghadapi masa-masa yang sulit bersama-sama akan membuat hubungan menjadi lebih kuat.


Selesaikan semua masalah secepat mungkin saat mereka baru muncul ke permukaan 

Jangan tunggu sampai semuanya terlambat. Salah satu kunci sukses menciptakan suatu hubungan yang sehat dan bahagia adalah dengan mengetahui bagaimana cara mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada. Perbedaan-perbedaan pendapat tidak akan merusak hubungan anda, tapi tindakan buruk yang anda lakukanlah yang bisa merusak hubungan tersebut. Pelajari bagaimana cara mengatasi perasaan yang negatif sebagai efek yang tidak bisa dihindari dari perbedaan-perbedaan yang ada dalam diri anda dan pasangan anda. Menghindari konflik BUKAN merupakan jalan keluarnya. Satu-satunya cara yang terbaik untuk keluar dari suatu masalah adalah dengan menghadapinya dan menyelesaikannya. Banyak hubungan yang berakhir karena kurangnya komunikasi dan banyaknya kesalahpahaman ( misunderstanding ) yang terjadi, mengakibatkan pasangan saling menyalahkan satu sama lain dan akhirnya membuat mereka merasa asing terhadap pasangannya dan bahkan bisa berujung pada permusuhan.  


Jangan merasa takut untuk meminta maaf atau memberi maaf 

Jangan pernah langsung pergi tidur saat anda masih memendam amarah. Tak ada seseorang pun yang benar-benar sempurna. Setiap orang pasti pernah sesekali melakukan kesalahan dalam hidupnya. Usaha-usaha untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan kesediaan untuk berbaikan setelah pertengkaran terasa sangat penting dalam menciptakan kebahagiaan di dalam suatu hubungan. Sadarilah bahwa semua hubungan pasti akan melalui saat-saat yang indah dan saat-saat yang sulit, dan tidak akan pernah terus bisa berjalan dengan mulus selamanya.


Dengarkanlah pendapat-pendapat dan keluhan-keluhan yang disampaikan pasangan anda tanpa menghakimi terlebih dahulu 

Tidak ada salahnya belajar bernegosiasi. Setiap pasangan memiliki aturan-aturannya masing-masing, jadi setiap kali memutuskan sesuatu pasti memerlukan negosiasi atau perundingan. Setiap hal pasti bisa dirundingkan dan dirundingkan lagi kapan saja diperlukan. Kegiatan berunding selalu berhasil setiap kali masing-masing pihak bersikukuh pada pendiriannya masing-masing. Sering kali, untuk menyelesaikan suatu masalah yang pelik sebenarnya hanya diperlukan kesediaan bagi seseorang untuk mau mendengarkan. Dan empati juga diperlukan. Sangat bijak rasanya jika saja anda mau melihat suatu masalah dari sudut pandang pasangan anda sesekali.


Selalu berusaha keras untuk menjaga kebersamaan 

Rasa kebersamaan dalam suatu hubungan tidak tumbuh dengan sendirinya, perlu kerja keras dan usaha yang cukup banyak untuk mewujudkannya. Saat rasa kebersamaan mulai hilang dalam suatu hubungan, pasangan-pasangan cenderung untuk memisahkan dirinya satu sama lain dan berujung pada perpisahan. Sadari bahwa hubungan yang baik bukanlah merupakan suatu tujuan akhir, tapi merupakan suatu proses yang berjalan seumur hidup yang dipelihara dan dijaga dengan perhatian-perhatian yang tulus dan rutin terhadap satu sama lain.


Jangan pernah berharap pasangan anda saja seorang diri bisa memenuhi semua kebutuhan-kebutuhan hidup anda 

Untuk itu, perkayalah hubungan anda dengan cara mengisinya dengan hal-hal baru yang menarik diluar hubungan anda yang bisa memperkaya hubungan anda bersama pasangan anda. Sedikit rasa ketergantungan terhadap pasangan itu baik, namun ketergantungan penuh bahwa pasangan sanggup memenuhi semua kebutuhan kita sebenarnya adalah sebuah undangan bagi kekecewaan yang berujung pada ketidak-bahagiaan untuk anda dan pasangan anda. Hal ini berlaku bagi setiap orang, pria maupun wanita.


Orang-orang bijak belajar dari pengalaman-pengalaman mereka 

Jangan hanya bisa lari dari hubungan (relationship) yang tidak baik, anda hanya akan mengulangi kesalahan yang sama dengan pasangan anda yang selanjutnya. Sebuah pernikahan merupakan suatu bentuk persetujuan untuk menjalani masa depan bersama-sama. Gunakan pelajaran-pelajaran yang bermanfaat dari hubungan-hubungan anda yang sebelumnya sebagai cermin bagi diri anda sendiri, dan pahami mengapa anda memutuskan untuk menjalin hubungan yang baru ( new relationship ), sehingga anda tidak akan mengulangi lagi kesalahan-kesalahan yang sama. Sadarilah bahwa cinta ( love ) tidaklah harus selalu bersifat mutlak atau seperti suatu bentuk barang yang bisa anda ambil saat anda inginkan dan bisa anda buang begitu saja saat anda merasa tidak menginginkannya lagi. Cinta adalah suatu bentuk perasaan mulia yang mengalir alami tergantung dari bagaimana anda dan pasangan saling memperlakukan satu sama lain. Ubahlah diri anda sendiri sebelum anda memutuskan untuk mengubah hubungan yang sedang anda jalani.

 


Sumber : Tokocinta.com

Rancangan Mini Proyek

Anggota :




Rancangan Mini Proyek
Topik                     : Pendidikan berkebutuhan khusus suatu fenomena
Judul                      :  Anak Berkebutuhan Khusus " Autis "  di Lingkungan  Sekolah Luar Biasa
Pendahuluan     :  
Setelah berdiskusi, akhirnya kami memilih topik ini karena  anak berkebutuhan khusus, misalnya anak Autis, yaitu adanya abnormalitas pada perkembangan pada interaksi social dan komunikasi  diperlakukan sama dengan anak normal lainnya, membeda-bedakan anak berkebutuhan khusus masih banyak terjadi di daerah-daerah di Indonesia, khususnya di daerah yang jauh dari kota. Jika diberi kesempatan, mereka bisa percaya diri dan berprestasi, justru juga lebih bisa berprestasi di bandingkan anak normal lainnya. Oleh karena itu kami ingin mengetahui bagaimana proses pembelajaran anak berkebutuhan khusus di sekolah luar biasa, yang merupakan salah satu wadah ataupun tempat yang berperan dalam mengembangkan berbagai aspek kehidupannya dan juga prestasinya.

Landasan Teori

            Autisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu autos yang artinya diri yang tidak berdaya. Menurut Kamus Lengkap Psikologi J.P Chaplin (2001), ada tiga pengertian autisme :
1.      cara berpikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau diri sendiri.
2.      menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri dan  menolak realitas.
3.      keasyikkan ekstrim dengan pikiran dan fantasi sendiri.
Penyebab autisme sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor predisposisi yang memungkinkan terjadinya autisme, yaitu: faktor genetik, faktor hormonal, kelainan pranatal, proses kelahiran yang kurang sempurna, serta penyakit tertentu yang diderita sang ibu ketika mengandung atau melahirkan sehingga menimbulkan gangguan pada perkembangan susunan saraf pusat yang mengakibatkan fungsi otak terganggu.
Pada sebagian anak gejala autisme sudah nampak semenjak lahir, namun sebagian pula sempat mengalami perkembangan sebagai anak normal, dan akhirnya perkembangannya itu berhenti sebelum mencapai usia 3 tahun. Gejala autis sangat terlihat jelas ketika anak berusia 3 tahun. Hal yang menarik lainnya dari autisme yaitu gejala ini lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan dengan perbandingan 3:1.
Teori Psikososial
            Kanner mempertimbangkan adanya pengaruh psikogenik sebagai penyebab autisme: orangtua yang emosional, kaku, dan obsessif, yang mengasuh anak mereka dalam suatu atmosfir yang secara emosional kurang hangat, bahkan dingin. Pendapat lain mengatakan adanya trauma pada anak yang disebabkan hostilitas yang tidak disadari dari ibu, yang sebenarnya tidak menghendaki anak ini. Ini mengakibatkan gejala penarikan diri pada anak dengan autisme. Menurut Bruno Bettelheim, perilaku orangtua dapat menimbulkan perasaan terancam pada anak-anak. Teori-teori ini pada 1950-1960 sempat membuat hubungan dokter dengan orangtua mengalami krisis dan menimbulkan perasaan bersalah serta bingung pada para orangtua yang telah cukup berat bebannya dengan mengasuh anak dengan autisme.
Sumber lain menyebutkan Autistic disorder adalah adanya gangguan atau abnormalitas perkembangan pada interaksi social dan komunikasi serta ditandai dengan terbatasnya aktifitas dan ketertarikan. Munculnya gangguan ini sangat tergantung pada tahap perkembangan dan usia kronologis individu. Autistic disorder kadang-kadang dianggap early infantile autism, childhood autism, atau Kanner’s autism (American Psychiatric Association, h. 70, 2000).     Perilaku autistic digolongkan dalam dua jenis, yaitu perilaku yang eksesif (berlebihan) dan perilaku yang deficit (berkekurangan). Yang termasuk perilaku eksesif adalah hiperaktif dan tantrum (mengamuk) berupa menjerit, menggigit, mencakar, memukul, dsb. Di sini juga sering terjadi anak menyakiti dirinya sendiri (self-abused). Perilaku deficit ditandai dengan gangguan bicara, perilaku social kurang sesuai, deficit sensori sehingga dikira tuli, bermain tidak benar dan emosi yang tidak tepat, misalnya tertawa-tawa tanpa sebab, menangis tanpa seba, dan melamun.


World Health Organization's International Classification of Diseases (ICD-10) mendefinisikan autisme (dalam hal ini khusus childhood autism) sebagai adanya keabnormalan dan atau gangguan perkembangan yang muncul sebelum usia tiga tahun dengan tipe karakteristik tidak normalnya tiga bidang yaitu interkasi social, komunikasi, dan perilaku yang diulang-ulang (World Health Organozation, h. 253, 1992). WHO juga mengklasifikasikan autisme sebagai gangguan perkembangan sebagai hasil dari gangguan pada system syaraf pusat manusia. Autisme dimulai pada awal masa kanak-kanak dan dapat diketahui pada minggu pertama kehidupan. Dapat ditemukan pada semua kelas social ekonomi maupun pada semua etnis dan ras. Penderita autisme sejak awal kehidupan tidak berhubungan dengan orang lain dengan cara yang biasa. Delapan puluh persen anak autis memiliki IQ dibawah 70 (Davison, h. 436-437, 1998) yang bisa digolongkan juga sebagai retardasi mental.

Akan tetapi autisme berbeda dengan retardasi mental. Penderita retardasi mental menunjukkan hasil yang memprihatinkan pada semua bagian dari sebuah tes inteligensi. Berbeda dengan penderita autis, mereka mungkin menunjukkan hasil yang buruk pada hal yang berhubungan dengan bahasa tetapi mereka ada yang menunjukkan hasil yang baik pada kemampuan visual-spatial, perkalian empat digit, atau memiliki long term memory yang baik. Mereka mungkin memiliki bakat besar yang tersembunyi. Dahulu dikatakan autisme merupakan kelainan seumur hidup, tetapi kini autisme mempunyai harapan untuk menjadi normal dengan diberikannya pendidikan yang tepat sedini mungkin, yaitu pada masa kanak-kanak awal.



Alat dan Bahan

·  Dengan Observasi terhadap anak dan wawancara terhadap guru
·  Kamera
·  Alat tulis

Kalkulasi perkiraan biaya
·  Video             : Rp. 15.000
·  Transportasi   : Rp. 30.000

Total perkiraan biaya            : Rp. 45.000
Jadwal pelaksanaan  : 01 Mei s/d selesai

Selasa, 24 April 2012

Tugas Kelompok Pendidikan


Anggota Kelompok:


1. Persinggungan antara teknologi dan pendidikan:
 
Dewasa ini, teknologi dan pendidikan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dapat dilihat dari peran teknologi sebagai media pendukung dalam proses pendidikan. Dengan adanya teknologi, proses pembelajaran akan menjadi lebih aktif, eksploratif, dan interaktif dibandingkan dengan hanya membaca buku atau mendengar penjelasan guru, sehingga kita mendapatkan wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.


2.  Konteks melek teknologi di Indonesia:

Konteks ini di Indonesia, khususnya di Medan sendiri semakin berkembang. Hal ini bisa dilihat dari pengenalan teknologi sebagai media pembelajaran yang dimulai sejak Sekolah Dasar (SD). Bahkan PR yang diberikan guru di sekolah, mengharuskan mereka menggunakan teknologi untuk menyelesaikannya. Semakin tinggi grade atau tingkatan sekolah (SMP maupun SMA sederajat), maka semakin tinggi pula kebutuhan akan teknologi untuk membantu proses pembelajaran mereka di sekolah. Begitu pula sebaliknya, teknologi yang semakin canggih membuat kita semakin ingin tahu tentang kemajuan teknologi tersebut.


3.  Apa yang dimaksud Ubiquitous Computing dan pandangan kelompok sebagai mahasiswa yang sedang mempelajari mata kuliah Psikologi Pendidikan:

Ubiquitous computing adalah era komputer, dimana teknologi dan komputer, eksis dan melatarbelakangi kehidupan manusia. Menurut pandangan kelompok kami, sebagai mahasiswa yang sedang mempelajari mata kuliah psikologi pendidikan, kita dituntut untuk terbuka mempelajari ataupun meningkatkan pengetahuan dan kompetensi di bidang teknologi. Ubiquitous computing ini memiliki dampak positif dalam kehidupan kita, yakni segala sesuatunya (khususnya bidang pendidikan) akan menjadi lebih praktis. Dari sisi negatifnya, manusia akan semakin individualis atau self-centered. Karena dengan eksisnya teknologi di dunia manusia, manusia akan merasa ia dapat melakukan segala sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.

Senin, 23 April 2012

Kehidupan dan Psikologi


Manfaat jogging secara psikologis

Ternyata jogging punya manfaat lebih lho…bukan buat kesehatan fisik namun psikologis kita juga….
Ini dia manfaatnya..heehehe… ^_^



Membangun kepercayaan diri

Secara psikologis, jogging bisa membangun kepercayaan diri. Dengan jogging, Anda akan tumbuh menjadi lebih kuat dan lebih tabah dalam menghadapi setiap masalah. Dengan manfaat yang didapat dari jogging seperti penurunan berat badan, meningkatkan stamina, dll, jogging secara tidak langsung membantu meningkatkan kepercayaan diri Anda.

 

Menghilangkan stres

Saat jogging, Anda bisa melupakan sejenak mengenai masalah hidup dan mengatur kembali pikiran Anda yang mungkin sedang kacau. Jika sedang marah atau kesal, sprint akan membantu Anda mengatasinya.

 

Memperbaiki sikap

Salah satu manfaat jogging yang kurang dikenal adalah memperbaiki sikap. Saat jogging, tubuh memproduksi hormon yang disebut endorfin. Hormon ini bertanggung jawab untuk memberikan rasa kebahagiaan atau euforia. Ini juga yang menjadi salah satu alasan kenapa jogging bisa menghilangkan stres.

 

Kenalan baru, komunitas baru

Dengan jogging, tak menutup kemungkinan Anda akan bisa menemukan banyak kenalan baru. Biasanya keuntungan ini akan didapat saat jogging di tempat umum, seperti di lapangan umum terbuka misalnya. Tak hanya dapat kenalan baru dan komunitas baru, jogging bisa bikin mata segar alias bisa cuci mata 
Banyak manfaat lain dari jogging yang mungkin belum disebutkan. Yang pasti dengan jogging, Anda akan jauh lebih sehat dan hemat daripada pergi ke gym.
Jadi lebih baik gunakan uang Anda untuk membeli sepasang sepatu lari yang baik, sedikit pemanasan, dan mulailah jogging.

Senin, 09 April 2012

Psikologi Sekolah

   Hasil Diskusi Kelompok kami :




          Pada kesempatan kali ini kelompok kami akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan Psikologi sekolah  ^_^

 
             
Kedudukan Psikologi Sekolah dalam Ilmu Psikologi

               Psikologi sekolah merupakan bagian dari ilmu Psikologi yang berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemempuan akademik, sosialisasi, da emosi yang bertujuan untuk membentuk mindset anak. Psikologi sekolah berpusat pada teori belajar, metode pengajaran, motivasi, kognitif, emosional, dan perkembangan moral. 
               Psikologi sekolah juga berperan dalam Pelaksanaan tes yaitu  Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa, Observasi siswa di kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya, dan  Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa. Praktisi di sekolah diidentifikasi sebagai psikolog sekolah.

Perbedaan Psikologi Pendidikan dengan Psikologi Sekolah

Pada dunia barat Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah merupakan spesialisasi dari jenis profesi psikolog yang ada. Istilah Psikolog Sekolah kurang terkenal di-Indonesia, sedangkan di dunia barat Istilah ini cenderung lebih dikenal oleh masyarakat sana.
Hal ini dikarenakan belum adanya spesialisasi dalam bidang Psikologi Pendidikan seperti Psikologi Sekolah. Psikolog Sekolah merupakan profesi dengan area kerja yang lebih sempit jika dibandingkan dengan Psikolog Pendidikan. Pada praktisnya dilapangan para psikolog itu sendiri masih menganggap bahwa Psikologi Sekolah adalah kavelingnya Fakultas Ilmu Pendidikan. Ruang lingkup kerja Psikolog Pendidikan seharusnya dikhususkan untuk Fakultas Ilmu Pendidikan.
Secara tradisional, psikolog yang bekerja di bidang pendidikan dibedakan atas Psikolog Sekolah dan Psikolog Pendidikan. Psikolog Pendidikan dan Psikolog Sekolah dikatakan tidak memiliki banyak perbedaan fungsi dan persiapan pendidikan. Peran Psikolog Sekolah lebih ditekankan sebagai ahli psikologi sekolah (school psychologist), ahli psikologi masyarakat (community psychologist), dan sebagai guru bidang studi Psikologi Pendidikan. Terdapat penekanan fungsi peran psikolog sekolah pada tercapainya tujuan pendidikan di sekolah itu sendiri. melakukan diagnostik dalam arti luas, pelaksanaan tes; melakukan wawancara dengan siswa,guru, orangtua dan orang lain yang terlibat dan mempengaruhi pendidikan siswa; observasi dilingkungan sekolah; serta mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.
Dan bila Psikolog Sekolah adalah ahli yang menerapkan profesi psikologi di sekolah, maka Psikolog Pendidikan kebanyakan bekerja di fakultas dalam lingkungan universitas atau dilembaga penelitian seperti balitbang dan lembaga pendidikan dan latihan (Diklat). Dan lebih berfokus kepada riset pendidikan dan pengembangan metode belajar yang meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri.


Fungsi Sekolah Sebagai Agen Perubahan
 Tidak bisa kita pungkiri lagi bahwa sekolah merupakan wadah yang berpengaruh dengan signifikan terhadap corak dan karakter masyarakat, khusunya siswa siswi dalam mencapai suatu tujuan untuk perubahan pengetahuan, cara berpikir, pola hidup, kebiasaan, tata cara pergaulan, dan masih banyak lagi.
Sebagai sistem sosial, lembaga pendidikan yaitu sekolah harus memiliki fungsi dan peran dalam perubahan masyarakat menuju ke arah perbaikan dalam segala hal tersebut. Dalam hal ini sekolah memiliki dua karakter secara umum. Pertama, melaksanakan peranan fungsi dan harapan untuk mencapai tujuan dari sebuah sistem. Kedua mengenali individu yang berbeda-beda dalam peserta didik yang memiliki kepribadian dan disposisi kebutuhan. Kemudian sebagai agen perubahan sekolah berfungsi sebagai alat:
1)      Pengembangan pribadi
2)      Pengembangan warga
3)      Pengembangan Budaya
4)      Pengembangan bangsa

Metode yang dapat digunakan dalam Sistem Pengajaran di Sekolah

·        Metode Belajar Mengajar ‘Ceramah’

Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh seseorang guru terhadap kelasnya. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan urainnya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu, seperti gambar- gambar dan yang paling utama adalah bahasa lisan. Metode ceramah adalah metode mengajar yang sampai saat ini masih mendominasi atau paling banyak di gunakan guru dalam dunia pendidikan.

·        Metode Belajar Mengajar ‘Tanya Jawab’

Metode tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru ke siswa dan begitu juga sebaliknya. Metode ini banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Dan metode ini merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan- kekurangan pada metode ceramah, dikarenakan apabila suatu penjelasan guru yang belum dimengerti, maka siswa/anak didik dapat langsung menanyakan pada guru.

·        Metode Belajar Mengajar ‘Pemberian Tugas’

Metode pemberian tugas adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar di mana guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada guru. Dalam hal ini guru memberikan tugas pada murid untuk maju ke depan kelas untuk medemonstrasikan apa yang diajarkan guru. Dalam pendidikan agama sering digunakan metode ini terutama dalam hal yang bersifat praktis, sehingga siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang materi pelajaran yang telah diterimanya.

·      Metode Belajar Mengajar ‘Demostrasi/Praktek’
Metode Demostrasi atau praktik adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses yang bersifat praktis, misalnya : Bagaimana cara yang benar dalam melaksanakan ibadah sholat, baik cara memulai, mengerjakan maupun cara mengakhiri shalat serta apa saja yang disunnahkan dan membatalkannya.

Permasalahan yang Terjadi di Sekolah dan Solusi Pemecahan Masalah
Malas belajar masih menjadi masalah di lingkungan sekolah banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, salah satunya adalah jenuh dengan pelajararan di sekolah, menghindari tugas yang banyak, tidak suka dengan guru yang mengajar, dan sebagainya.  Masalah lain yaitu, keterlambatan siswa hadir di sekolah.
Solusinya :                                      
·        Guru menciptakan suasana baru yang lebih menyenangkan dalam proses belajar mengajar, seperti games yang berkaitan dengan pelajaran tersebut.
·        Jika memberikan tugas yang banyak, guru sebaiknya memberikannya dalam bentuk kelompok yang anggotanya dipilih dengan sesuai.
·        Jika jam pelajaran yang panjang membuat siswa jenuh guru dapat membuat proses belajar lebih rileks dengan cara belajar di luar kelas,seperti taman sekolah.
Peran Psikolog Sekolah
  • Pelaksanaan tes 
  • Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa 
  • Observasi siswa di kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya 
  • Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.

Hal- Hal yang diberikan dalam Kaitannya dengan Layanan Psikolog Sekolah

  • Tingkat Pelayanan
Fungsi psikolog sekolah dalam hal ini mencakup tiga tingkat,yaitu:
1.      Tingkat psikodiagnostik à tujuannya adalah membantu sekolah dalam menyelesaikan berbagai masalah kesehatan mental yang dihadapi anak didik.
2.      Tingkat klinis dan konseling à menyadari bahwa pelayanan dalam masyarakat tidak selalu memberikan intervensi langsung bila dibutuhkan,psikolog sekolah terpanggil membantu dalam konseling siswa-siswa dan orangtua mereka dalam berbagai bentuk intervensi langsung lainnya.
3.      Tingkat industri dan organisasi à psikolog sekolah juga terlibat dalam tindakan-tindakan yang menyangkut kebijakan dan prosedur sekolah, dalam pengembangan dan evaluasi program dan pelayanan di sekolah.
  • Kegiatan Profesional
Pada dasarnya ada lima tugas pokok yang dapat dijalankan oleh psikolog sekolah untuk suatu lembaga pendidikan.Tugas pokok tersebut adalah: diagnosis,intervensi langsung,konsultasi,pendidikan,serta evaluasi dan pelacakan kembali(terhadap hasil penanganan).
  • Klien Langsung
Ada paling sedikit 7 macam klien langsung,yaitu murid secara perorangan,kelompok murid,murid per kelas,guru secara perorangan,kelompok guru,tenaga administrasi,maupun pendidikan sebagai suatu sistem sosial dengan seluk beluk pelaksanaannya.Bila klien yang ditangani adalah sistem pendidikan (misalnya perbaikan sistem),maka yang mendapat manfaat dari pelayanan tersebut adalah seluruh sivitas sekolah,yang tercakup didalamnya murid-murid.
  • Tingkat Program Pendidikan
Dalam masing-masing tingkat program pendidikan ini,aspek-aspek kerumitan yang berupa tingkat kognisi,bentuk tugas-tugas mengajar,organisasi sekolah dan pengelompokkan murid,serta ciri khas tugas perkembangan dalam masyarakat manusia-manusianya,berinteraksi dan menghasilkan klien-klien yang berbeda kebutuhan psikologiknya,serta berbeda pula harapan dan peran pelayanan psikologik yang diinginkan.
  • Kekhasan Lingkungan Masyarakat dan Sekolah
Variasi lain fungsi dan tanggung jawab seorang psikolog sekolah tergantung pada ciri-ciri khas,formal-informal,sumber dana sekolah,daerah lokasi sekolah,maupun suku/agama/ras/golongan yang memanfaatkan jasa psikolog sekolah ini.Tugas psikolog sekolah di sekolah dasar luar biasa (SLB) berbeda dengan di sekolah dasar umum (SD).Disamping itu pula tergantung pada yayasan atau orientasi pendidikan sekolah tersebut (misalnya,memiliki cirri keagamaan tertentu,kekhususan tertentu,dan sebagainya).Belum lagi memperhitungkan perubahan-perubahan tata nilai dan mobilitas sosial.



Perbedaan Psikolog Pendidikan, Psikolog Sekolah,dan Guru BK

Psikolog pendidikan adalah orang yang menerapkan ilmu-ilmu psikologi ke dalam dunia pendidikan. Sedang psikolog sekolah adalah orang yang menerapkan ilmu-ilmu psikologi pendidikan ke dalam dunia sekolah saja.
Tidak terdapat begitu banyak perbedaan yang signifikan antara psikolog pendidikan dengan psikolog sekolah, karena keduanya bergerak di dalam dunia belajar-mengajar dan memiliki satu tujuan yang sama, yakni untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan.
Teoris dan peneliti lebih diidentifikasi sebagai seorang psikolog pendidikan. Sementara praktisi di sekolah lebih diidentifikasi sebagai seorang psikolog sekolah. Jadi, seorang psikolog pendidikan tidaklah harus terlibat secara langsung ke dalam semua aktivitas sekolah, karena tugasnya hanya sekadar meneliti dan mengeluarkan sebuah teori. Sedangkan Psikolog sekolah, mereka berkewajiban menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menurutnya dapat mengembangkan potensi sekolahnya, ataupun menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang telah terbukti keampuhannya menurut hasil penelitian psikolog pendidikan.
Berbeda dengan psikolog sekolah, seorang psikolog pendidikan tidak hanya bergerak sebatas di dalam ruang lingkup sekolah. Psikolog pendidikan juga bisa bergerak di dalam ruang lingkup sekolah tinggi, depdiknas, dan sebagainya yang mempunyai hubungan dengan dunia pendidikan.

 

GURU BK (BIMBINGAN KONSELING)/BP (BIMBINGAN PENYULUHAN)
Guru bimbingan konseling /konselor memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan pembimbingan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan konseling /konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.
Tugas guru bimbingan konseling/konselor yaitu membantu peserta didik dalam:
  1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik dalam memahami serta menilai bakat dan minat.
  2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan, dan bermartabat.
  3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
  4. Pengembangan karir, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
Jenis bimbingan adalah sebagai berikut:
  1. Bimbingan orientasi, yaitu bimbingan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan objek-objek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
  2. Bimbingan informasi, yaitu bimbingan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
  3. Bimbingan penempatan dan penyaluran, yaitu bimbingan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler.
  4. Bimbingan penguasaan konten, yaitu bimbingan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, industri dan masyarakat.
  5. Bimbingan konseling perorangan, yaitu bimbingan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
  6. Bimbingan bimbingan kelompok, yaitu bimbingan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
  7. Bimbingan konseling kelompok, yaitu bimbingan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
  8. Bimbingan konsultasi, yaitu bimbingan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik 


Demikianlah hasil diskusi kami, mohon maaf jika ada kesalahan,,,,dan semoga bermanfaat :)