Minggu, 11 Maret 2012

Penggunaan Meditasi dalam Psikoterapi


Mmmmm,,,,Meditasi,,,,ternyata Meditasi ini dimanfaatkan lho dalam dunia Psikologi…
Ini dia……………


Deatherage mengatakan meditasi sebagai formula pengobatan diri (sangat efisien untuk penggunaan waktu terapis dan karenanya cukup biaya-efektif) yang membantu pasien tahu proses mental mereka sendiri dan kesibukannya, mengembangkan "diri pengamat," dan mendapatkan kemampuan untuk membentuk atau mengontrol proses mental mereka (Bogart, 1991). Berbagai studi menunjukkan efektivitas dari meditasi mindfulness dimasukkan ke dalam terapi untuk nyeri, berbagai kanker, HIV, penyakit kardiovaskular, suasana hati, perinatal, dan stres, premen-strual sindrom, insomnia, kecemasan, depresi dan pengobatan mengatasi depresi, keinginan bunuh diri, dan batas personality patologi (Sanders, 2010). 

Kutz, Borysenko, dan Benson menyatakan bahwa meditasi dapat menjadi primer untuk terapi; untuk mengamati dan mengkategorikan peristiwa mental memberikan wawasan tentang bagaimana skema mental yang diciptakan, sehingga menimbulkan rasa yang lebih besar tanggung jawab dan memungkinkan seseorang untuk melangkah keluar dari keterbatasan konseptual dan stereotip reaksi dan perilaku. Meditasi adalah suatu bentuk introspeksi mengejar luar sesi terapi, pasien yang membayar dengan waktu mereka sendiri, bukan waktu terapis. Jadi meditasi meningkatkan kualitas terapi dengan melibatkan pasien lebih mendalam dalam proses eksplorasi diri dan menyediakan materi berlimpah untuk eksplorasi dalam sesi terapi. Selain itu, terapi dan meditasi baik berasumsi bahwa nyeri pemahaman seseorang dan pertahanan terhadap hal itu dapat mengurangi penderitaan dan meningkatkan pertumbuhan psikologis.  Mereka berpendapat bahwa menggabungkan meditasi dan terapi adalah teknis kompatibel dan saling menguatkan (Bogart, 1991).

Dalam jurnal pendidikan psikologi (Prabowo, 2007) menyebutkan juga berbagai penelitian terapi meditasi yang digunakan untuk mengembangkan kualitas manusia yang diasosiasikan dengan peningkatan intelegensi (Tjoa,1972), peningkatan kinerja dan recall dalam bidang pendidikan (Abraham, 1972), kreativitas (MacCallum,1974), prestasi akademik (Coller,1973), dan belajar (Miskinan,2002), penerimaan diri (Broto,1994) dan mengurangi keluhan fisik (Subandi dan Utami, 1995).

Selain hal tersebut juga diketemukan orang-orang yang melaksanakan terapi meditasi, locus of controlnya lebih internal dan memiliki aktualisasi diri yang lebih tinggi (Hjelee,1977;Subandi,2002). Senada dengan Hjelee, Van de Berg dan Mulder (dalam Subandi, 2002) juga menemukan bahwa subyek yang melaksanakan meditasi menunjukan peningkatan harga diri (self esteem), kekuatan ego (ego strength), kepuasan (satisfaction), aktualisasi diri (self actualization) dan peningkatan gambaran diri (self image).

Shapiro (2006) Terdapat tiga hal yang sangat berperan bagaimana meditasi dapat berperan dalam mengatasi gejala fisik dan psikis antara lain:
a.       Intention, yaitu berkaitan dengan pentingnya penetapan tujuan melakukan meditasi. Menurut Kabat Zin (dalam Shapiro, 2006) suatu penentuan intention menjadikan sesuatu mungkin untuk dicapai tujuan akan mengingatkan seseorang akan maksudnya dalam melakukan meditasi. Dalam penelitian Shapiro hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan meditasi berhubungan dengan tujuannya melakukan meditasi. Jika seseorang mempunyai tujuan untuk mampu mengelola dirinya maka dia akan mampu mengelola dirinya.
b.      Attention, yaitu yang berkaitan pengamatan terhadap peristiwa kekinian, pengalaman internal dan eksternal, dalam wilayah psikologi hal tersebut menjadi hal penting proses penyembuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar