Belajar, setiap manusia pasti selalu
dihadapkan dengan belajar di sepanjang hidupnya. Belajar (learning)
adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh
individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks.
Peran Belajar dalam Kehidupan Sehari – hari
Pertama-> Bagi individu, belajar dapat menjelaskan tentang pemerolehan
berbagai kemampuan dan keterampilan, tentang strategi untuk menjalankan peran
di dunia, serta tentang sikap dan nilai yang memandu tidakan seseorang.
Kedua-> Belajar penting bagi masyarakat. Salah satu tujuannya, seperti dicatat
oleh Vygotsky (1924/1979), adalah mempelajari tentang nilai, bahasa, dan
perkembangan kultul-pengalaman yang diwariskan.
Kebanyakan prestasi peradaban manusia tidak akan dapat dimanfaatkan dalam
satu generasi, dan peradaban itu sendiri akan segera punah dari muka bumi (Thorndike,
1931). Belajar juga merupakan basis untuk kemajuan masyarakat di masa depan.
Perkembangan diciptakan oleh individu yang didasari oleh kemampuan belajar dan
kapasitas mereka untuk menciptakan penemuan baru yang dilanjutkan dari generasi
ke generasi, contohnya seperti komputer.
Mengingat pentingnya belajar bagi
masyarakat dan individu, maka masyarakat tidak bisa membiarkan proses
pendidikan begitu saja.
Terakhir, pemelajar (learner) mengonstruksi makna untuk diri mereka
sendiri dan konteks dimana mereka tinggal. Yakni, individu memilih informasi
dari interaksi dengan orang dan kejadian yang terjadi di keluarga, sekolah,
pertemanan, komunitas, dan lingkungan kerja. Individu kemudian menghubungkan
informasi pilihan itu dengan pengetahuan yang dimilikinya, kemudian
menganalisisnya, dan mengonstruksinya ke dalam memori.
Upaya prateoretis untuk
menjelaskan tentang belajar
1.
Kebijakan tradisional
2.
Filsafat
3.
Pertumbuhan riset
Kriteria untuk teori belajar
Clark Hull (1935),
seorang teoretisi behavioral, mengidentifikasi tiga kriteria untuk setiap
teori.
Pertama-> Seperangkat
asumsi yang eksplisit yang merupakan keyakinan dasar teoretisi tentang suatu
fenomena yang akan dibahas.
Kedua-> Teori harus
mencakup definisi membentuk kerangka teori.
Ketiga-> Membentuk
tubuh teori.
Keempat-> Teori harus
menjelaskan dinamika psikologis dasar dari kejadian yang memengaruhi belajar.
Fungsi Teori Belajar
Fungsi Umum
Suppes (1974) mengidentifikasi empat fungsi umum dari teori belajar. Pertama adalah sebagai kerangka untuk
melakukan riset. Fungsi ini terkait dengan syarat bahwa teori harus memuat
prinsip yang dapat diuji; teori yang baik akan diterjemahkan ke dalam desain
riset yang konkret (Bronfenbrenner, 1993).
Fungsi kedua adalah
memberikan kerangka informasi yang spesifik.
Ketiga, untuk
mengungkapkan kompleksitas dan kekaburan suatu kejadian.
Keempat, teori mungkin
melahirkan wawasan baru tentang situasi sehingga prinsip atau teori sebelumnya
perlu diperbaiki.
Kelima adalah teori berguna sebagai penjelasan atau suatu kejadian. Untuk
lebih jelas, contoh dari kelima fungsi umum teori belajar diatas dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Fungsi Khusus
Pertama, sebagai
pedoman perencanaan instruksi.
Kedua, mengevaluasi
produk untuk dipakai di kelas dan praktik belajar yang berlangsung.
Ketiga, mendiagnosa problem dalam instruksi kelas.
Keempat, mengevaluasi riset berdasarkan teori.
Berikut Uraian Fungsi Khusus Teori Belajar:
Fungsi
|
Contoh
|
Sebagai pedoman
perencanaan instruksi
|
a.
Kondisi belajar Gagne menyediakan sembilan langkah yang paralel dengan
urutan dimana informasi diterima dari lingkungan, diproses (encoded, dan
disimpan dalam memori jangka panjang
b.
Teori perkembangan Jean Piaget memberikan pemahaman tentang praktik kelas
yang memfasilitasi perkembangan pemikiran logis
|
Mengevaluasi produk untuk
dipakai di kelas dan praktik belajar yang berlangsung
|
Teori membantu dalam mengevaluasi instruksi berbasis
komputer yang mencakup prinsip pemrosesan informasi. Pengkodisian operan
Skinner, kondisi belajar Gagne, dan teori sosial-kognitif Bandura
|
Mendiagnosa problem dalam
instruksi kelas
|
Kesulitan yang dialami siswa berpotensi rendah
sering disebabkan karena harga diri rendah dan tidak memadainya strategi
belajar yang baik. Teori atribusi Weiner, teori sosial-kognitif Bandura,
perspektif tentang pemecahan masalah, dan teori sosiohistoris Vygotsky, semua
membahas berbagai aspek dari problem ini
|
Mengevaluasi riset
berdasarkan teori
|
Salah satu studi mengimplementasikan model perilaku
prososial dan melakukan pengujian pada anak pada akhir sesi eksperimen. Si
anak tidak banyak meniru si model dan ini dianggap sebagai bukti bahwa teori
Bandura tidak berlaku untuk situasi sosial tertentu. namun menurut teorinya,
anak tidak melakukan semua hal yang mereka pelajari
|
Perkembangan teori belajar dimulai awal abad ke-20 dengan tiga pendekatan berbasis laboratorium.
Demikianlah penjelasan dari saya mengenai belajar, semoga bermanfaat :)
Sumber:
Gtedler,
Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana