Senin, 09 September 2013

BAB I TINJAUAN


Belajar, setiap manusia pasti selalu dihadapkan dengan belajar di sepanjang hidupnya. Belajar (learning) adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks.

Peran Belajar dalam Kehidupan Sehari – hari

Pertama-> Bagi individu, belajar dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan, tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia, serta tentang sikap dan nilai yang memandu tidakan seseorang.

Kedua-> Belajar penting bagi masyarakat. Salah satu tujuannya, seperti dicatat oleh Vygotsky (1924/1979), adalah mempelajari tentang nilai, bahasa, dan perkembangan kultul-pengalaman yang diwariskan.

Kebanyakan prestasi peradaban manusia tidak akan dapat dimanfaatkan dalam satu generasi, dan peradaban itu sendiri akan segera punah dari muka bumi (Thorndike, 1931). Belajar juga merupakan basis untuk kemajuan masyarakat di masa depan. Perkembangan diciptakan oleh individu yang didasari oleh kemampuan belajar dan kapasitas mereka untuk menciptakan penemuan baru yang dilanjutkan dari generasi ke generasi, contohnya seperti komputer. 

Mengingat pentingnya belajar bagi masyarakat dan individu, maka masyarakat tidak bisa membiarkan proses pendidikan begitu saja.

Terakhir, pemelajar (learner) mengonstruksi makna untuk diri mereka sendiri dan konteks dimana mereka tinggal. Yakni, individu memilih informasi dari interaksi dengan orang dan kejadian yang terjadi di keluarga, sekolah, pertemanan, komunitas, dan lingkungan kerja. Individu kemudian menghubungkan informasi pilihan itu dengan pengetahuan yang dimilikinya, kemudian menganalisisnya, dan mengonstruksinya ke dalam memori.
 
Upaya prateoretis untuk menjelaskan tentang belajar 

1.      Kebijakan tradisional
2.      Filsafat
3.      Pertumbuhan riset

Kriteria untuk teori belajar

Clark Hull (1935), seorang teoretisi behavioral, mengidentifikasi tiga kriteria untuk setiap teori.
Pertama-> Seperangkat asumsi yang eksplisit yang merupakan keyakinan dasar teoretisi tentang suatu fenomena yang akan dibahas.

Kedua-> Teori harus mencakup definisi membentuk kerangka teori.

Ketiga-> Membentuk tubuh teori.

Keempat-> Teori harus menjelaskan dinamika psikologis dasar dari kejadian yang memengaruhi belajar.

Fungsi Teori Belajar


Fungsi Umum

Suppes (1974) mengidentifikasi empat fungsi umum dari teori belajar. Pertama adalah sebagai kerangka untuk melakukan riset. Fungsi ini terkait dengan syarat bahwa teori harus memuat prinsip yang dapat diuji; teori yang baik akan diterjemahkan ke dalam desain riset yang konkret (Bronfenbrenner, 1993).
Fungsi kedua adalah memberikan kerangka informasi yang spesifik.
Ketiga, untuk mengungkapkan kompleksitas dan kekaburan suatu kejadian.
Keempat, teori mungkin melahirkan wawasan baru tentang situasi sehingga prinsip atau teori sebelumnya perlu diperbaiki.
Kelima adalah teori berguna sebagai penjelasan atau suatu kejadian. Untuk lebih jelas, contoh dari kelima fungsi umum teori belajar diatas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Fungsi Khusus
Pertama, sebagai pedoman perencanaan instruksi.
Kedua, mengevaluasi produk untuk dipakai di kelas dan praktik belajar yang berlangsung.
Ketiga, mendiagnosa problem dalam instruksi kelas.
Keempat, mengevaluasi riset berdasarkan teori.


Berikut Uraian Fungsi Khusus Teori Belajar:



Fungsi
                        Contoh
Sebagai pedoman perencanaan instruksi
a.     Kondisi belajar Gagne menyediakan sembilan langkah yang paralel dengan urutan dimana informasi diterima dari lingkungan, diproses (encoded, dan disimpan dalam memori jangka panjang
b.     Teori perkembangan Jean Piaget memberikan pemahaman tentang praktik kelas yang memfasilitasi perkembangan pemikiran logis
Mengevaluasi produk untuk dipakai di kelas dan praktik belajar yang berlangsung
Teori membantu dalam mengevaluasi instruksi berbasis komputer yang mencakup prinsip pemrosesan informasi. Pengkodisian operan Skinner, kondisi belajar Gagne, dan teori sosial-kognitif Bandura
Mendiagnosa problem dalam instruksi kelas
Kesulitan yang dialami siswa berpotensi rendah sering disebabkan karena harga diri rendah dan tidak memadainya strategi belajar yang baik. Teori atribusi Weiner, teori sosial-kognitif Bandura, perspektif tentang pemecahan masalah, dan teori sosiohistoris Vygotsky, semua membahas berbagai aspek dari problem ini
Mengevaluasi riset berdasarkan teori
Salah satu studi mengimplementasikan model perilaku prososial dan melakukan pengujian pada anak pada akhir sesi eksperimen. Si anak tidak banyak meniru si model dan ini dianggap sebagai bukti bahwa teori Bandura tidak berlaku untuk situasi sosial tertentu. namun menurut teorinya, anak tidak melakukan semua hal yang mereka pelajari


Perkembangan teori belajar dimulai awal abad ke-20 dengan tiga pendekatan berbasis laboratorium. 

Demikianlah penjelasan dari saya mengenai belajar, semoga bermanfaat :)


Sumber:
Gtedler, Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana

 




  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar