Minggu, 01 April 2012

INTELIGENSI

Inteligensi mengacu pada keterampilan-keterampilan pemecahan masalah dan kemampuan menyesuaikan diri dari pengalaman hidup sehari-hari. Para ahli psikologi memiliki pendapat yang berbeda tentang defenisi psikologi, berikut adalah pengertian intelegensi yang di uraikan oleh beberapa tokoh :
Claparde dan Stern mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru.
K. Buhler mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian.
David Wechster (1986), memberikan definisi inteligensi mula-mula sebagai kapasitas untuk mengerti lingkungan dan kemampuan akal budi untuk mengatasi tantangan-tantangannya. Namun di lain kesempatan ia mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
Dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan yang akan menjelaskan ciri-ciri inteligensi, yaitu :
1.     Inteligensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamatai secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
2.   Inteligensi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul.

  PERBEDAAN PANDANGAN TENTANG INTELIGENSI
1.    Inteligensi: Kemampuan Umum atau Khusus?
       Dalam pandangan Galton, inteligensi adalah sebuah faktor umum yang memberikan dasar bagi kemampuan khusus yang kita miliki. Menurut konsep ini, jika kita cerdas secara umum, kita lebih bisa mengembangkan kemampuan mekanik, musik, artistik, ataupun jenis kemampuan lainnya. Menurut Charles Spearman inteligensi itu terbagi 2 yaitu Inteligensi umum (g) dan inteligensi khusus (s). Inteligensi umum (g) adalah kemampuan umum seseorang sedangkan inteligensi khusus (s) adalah kemampuan khusus seseorang misalnya kemampuan bermusik. Dalam pandangan ini bahwa faktor umum dari inteligensi dalam setiap kemampuan kita telah dianjurkan dalam waktu modern oleh ahli psikologi Charles Spearman, yang disebut faktor g yang mengacu pada faktor umum inteligensi. Spearman berdasarkan opininya dalam analisis tes inteligensi matematis yang kompleks dari g faktor inteligensi yang juga disetujui oleh David Wechsler, yaitu pembuat sebagian besar tes inteligensi untuk anak-anak dan dewasa di US saat ini. Psikologi lain juga mempunyai bantahan bahwa intelegensi bukan sebuah kemampuan tunggal tetapi sebuah koleksi dari banyak kemampuan-kemampuan spesifik yang terpisah. Psikologi membuat sebuah penanganan besar fakta sebagian besar kita jauh lebih baik dalam beberapa kemampuan kognitif dari pada yang lain. Louis Thurstone (1938) sebagai contoh berkembangnya sebuah alternative untuk test inteligensi umum disebut Primary Mental Abilities Test, yang mengukur 7 kemampuan intelektual yaitu :

1.    Verbal comprehension : pemahaman akan hubungan kata, kosa kata dan komunikasi   secara lisan
2.   Word fluency             :  kemampuan untuk mencerna dengan cepat kata tertentu
3.   Number                     : kecermatan dan kecepatan dalam menggunakan fungsi-fungsi hitung dasar
4.   Spacial                      : kemampuan untuk mengenali berbagai hubungan dalam bentuk visual
5.   Memory                     :  kemampuan untuk mengingat
6.   Perceptual                           :  kemampuan untuk mempersepsi
7. Reasoning                   :  kemampuan untuk mengambil kesimpulan dari contoh, aturan

J.P Guilford (1982), mengambil lebih posisi ektrem dibandingkan Thurstone, bahwa 150 kemampuan berbeda menghiasi apa yang kita sebut sebagai Inteligensi. Howard Gardner juga membantah bahwa ada banyak jenis dari Inteligensi. Gardner menjadi yakin bahwa ada jenis yang terpisah dari Inteligensi antara lain dengan mempelajari pasien yang menderita kerusakan otak pada beberapa bagian dari cerebral korteks. Dia menemukan bahwa individual kehilangan beberapa dari kemampuan intelektual jenis lain sedangakan jenis inteligensi lainnya dibiarkan utuh. Hal ini menyarankan kepadanya bahwa tipe inteligensi yang berbeda dimediasikan oleh bagian otak yang berbeda. Gardner juga mempelajari kemampuan menarik dari seorang individu dengan Savant Syndrome. Yang mana individual mempunyai inteligensi umum yang rendah tapi menunjukkan kemampuan yang luar biasa di dalam seni, musik ataupun aritmatika. Sebagai sebuah hasil dari investigasinya, Gardner mempunyai pendapat bahwa ada 8 tipe independent inteligensi :

1.       Bahasa ( verbal )
2.     Logika matematika
3.     Musik
4.     Artistik
5.     Gerakan ( atletik)
6.     Interpersonal ( kemampuan sosial )
7.     Intrapersonal ( penyesuaian diri )
8.     Inteligensi alami ( pemahaman sifat )

Definisi Inteligensi dari Gardner lebih luas, karena Gardner percaya bahwa kemampuan yang besar dalam musik dan penyesuaian emosi yang baik seharusnya dikatakan inteligensi sama seperti kemampuan matematik. Banyak test dari fokus inteligensi hanya pada area verbal dan logika matematik dari inteligensi.
Selain dari Gardner, Robert J. Stenberg juga mengembangkan teori inteligensi triarkis yang menyatakan bahwa kecerdasan muncul dalam bentuk majemuk spesifiknya terdiri dari 3 bentuk yaitu :
1.    Analistis : kemampuan untuk menganalisis, menilai, mengevaluasi, membandingkan      dan mempertentangkan.
2.   Kreatif : kemampuan untuk mencipta, mendesain, menciptakan, menemukan dan mengimajinasikan.       
3.   Praktis : kemampuan untuk menggunakan, mengaplikasikan, mengimplementasikan dan mempraktikan.

Teori tentang inteligensi yang dikemukakan oleh Gardner dan Robert J. Stenberg yang terkenal dengan teori multiple inteligensi. Banyak psikolog percaya bahwa ada kebenaran antara pandangan-pandangan, hal itu mungkin benar bahwa sebuah faktor umum yang mendasari semua inteligensi, tetapi orang dapat menjadi kuat di dalam area spesifik dan lemah dalam hal yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar