Inteligensi mengacu pada keterampilan-keterampilan
pemecahan masalah dan kemampuan menyesuaikan diri dari pengalaman hidup
sehari-hari. Para ahli psikologi memiliki pendapat yang berbeda
tentang defenisi psikologi, berikut adalah pengertian intelegensi yang di
uraikan oleh beberapa tokoh :
Claparde dan Stern mengatakan
bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental
terhadap situasi atau kondisi baru.
K. Buhler mengatakan
bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau
pengertian.
David Wechster (1986),
memberikan definisi inteligensi mula-mula sebagai kapasitas untuk mengerti
lingkungan dan kemampuan akal budi untuk mengatasi tantangan-tantangannya.
Namun di lain kesempatan ia mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk
bertindak secara terarah, berfikir secara rasional dan menghadapi lingkungannya
secara efektif.
Dari
definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan yang akan menjelaskan ciri-ciri
inteligensi, yaitu :
1.
Inteligensi merupakan suatu
kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena
itu, inteligensi tidak dapat diamatai secara langsung, melainkan harus
disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses
berpikir rasional itu.
2.
Inteligensi tercermin dari
tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan pemecahan
masalah yang timbul.
PERBEDAAN PANDANGAN TENTANG
INTELIGENSI
1. Inteligensi: Kemampuan Umum atau
Khusus?
Dalam
pandangan Galton, inteligensi adalah
sebuah faktor umum yang memberikan dasar bagi kemampuan khusus yang kita miliki. Menurut konsep ini, jika kita cerdas
secara umum, kita lebih bisa mengembangkan kemampuan mekanik, musik, artistik,
ataupun jenis kemampuan lainnya. Menurut Charles Spearman inteligensi itu
terbagi 2 yaitu Inteligensi umum (g) dan inteligensi khusus (s). Inteligensi
umum (g) adalah kemampuan umum seseorang sedangkan inteligensi khusus (s)
adalah kemampuan khusus seseorang misalnya kemampuan bermusik. Dalam pandangan
ini bahwa faktor umum dari inteligensi dalam setiap kemampuan kita telah
dianjurkan dalam waktu modern oleh ahli psikologi Charles Spearman, yang
disebut faktor g yang mengacu pada
faktor umum inteligensi. Spearman berdasarkan opininya dalam analisis tes
inteligensi matematis yang kompleks dari g
faktor inteligensi yang juga disetujui oleh David Wechsler, yaitu pembuat
sebagian besar tes inteligensi untuk anak-anak dan dewasa di US saat ini.
Psikologi lain juga mempunyai bantahan bahwa intelegensi bukan sebuah kemampuan
tunggal tetapi sebuah koleksi dari banyak kemampuan-kemampuan spesifik yang
terpisah. Psikologi membuat sebuah penanganan besar fakta sebagian besar kita
jauh lebih baik dalam beberapa kemampuan kognitif dari pada yang lain. Louis
Thurstone (1938) sebagai contoh berkembangnya sebuah alternative untuk test
inteligensi umum disebut Primary Mental
Abilities Test, yang mengukur 7 kemampuan intelektual yaitu :
1. Verbal
comprehension : pemahaman akan hubungan kata, kosa kata dan komunikasi secara lisan
2. Word
fluency :
kemampuan untuk mencerna dengan cepat kata tertentu
3. Number : kecermatan dan kecepatan dalam
menggunakan fungsi-fungsi hitung dasar
4. Spacial : kemampuan untuk mengenali berbagai hubungan
dalam bentuk visual
5. Memory :
kemampuan untuk mengingat
6. Perceptual :
kemampuan untuk mempersepsi
7.
Reasoning : kemampuan untuk mengambil kesimpulan dari
contoh, aturan
J.P Guilford
(1982), mengambil lebih posisi ektrem dibandingkan Thurstone, bahwa 150
kemampuan berbeda menghiasi apa yang kita sebut sebagai Inteligensi. Howard Gardner juga membantah bahwa ada
banyak jenis dari Inteligensi. Gardner menjadi yakin bahwa ada jenis yang
terpisah dari Inteligensi antara lain dengan mempelajari pasien yang menderita
kerusakan otak pada beberapa bagian dari cerebral korteks. Dia menemukan bahwa
individual kehilangan beberapa dari kemampuan intelektual jenis lain sedangakan
jenis inteligensi lainnya dibiarkan utuh. Hal ini menyarankan kepadanya bahwa
tipe inteligensi yang berbeda dimediasikan oleh bagian otak yang berbeda.
Gardner juga mempelajari kemampuan menarik dari seorang individu dengan Savant Syndrome. Yang mana individual
mempunyai inteligensi umum yang rendah tapi menunjukkan kemampuan yang luar
biasa di dalam seni, musik ataupun aritmatika. Sebagai sebuah hasil dari
investigasinya, Gardner mempunyai pendapat bahwa ada 8 tipe independent
inteligensi :
1.
Bahasa ( verbal )
2.
Logika matematika
3.
Musik
4.
Artistik
5.
Gerakan ( atletik)
6.
Interpersonal ( kemampuan sosial
)
7.
Intrapersonal ( penyesuaian diri
)
8.
Inteligensi alami ( pemahaman
sifat )
Definisi
Inteligensi dari Gardner lebih luas, karena Gardner percaya bahwa kemampuan
yang besar dalam musik dan penyesuaian emosi yang baik seharusnya dikatakan
inteligensi sama seperti kemampuan matematik. Banyak test dari fokus
inteligensi hanya pada area verbal dan logika matematik dari inteligensi.
Selain
dari Gardner, Robert J. Stenberg juga mengembangkan teori inteligensi triarkis yang menyatakan bahwa kecerdasan muncul dalam
bentuk majemuk spesifiknya terdiri dari 3 bentuk yaitu :
1. Analistis
: kemampuan untuk menganalisis, menilai, mengevaluasi, membandingkan dan mempertentangkan.
2. Kreatif
: kemampuan untuk mencipta, mendesain, menciptakan, menemukan dan
mengimajinasikan.
3. Praktis
: kemampuan untuk menggunakan, mengaplikasikan, mengimplementasikan dan
mempraktikan.
Teori
tentang inteligensi yang dikemukakan oleh Gardner dan Robert J. Stenberg yang
terkenal dengan teori multiple inteligensi. Banyak psikolog percaya bahwa ada
kebenaran antara pandangan-pandangan, hal itu mungkin benar bahwa sebuah faktor
umum yang mendasari semua inteligensi, tetapi orang dapat menjadi kuat di dalam
area spesifik dan lemah dalam hal yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar