Gejala Baby Blues
Hampir
sebagian besar ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues. Sebuah kondisi depresi
pascapersalinan, yang jika tidak ditangani, akan berdampak pada
perkembangan anak.
Lalu
sebenarnya baby blues?
Apa tanda-tanda yang mesti dicermati, dan bagaimana mengatasinya?
Baby blues syndrome atau
postpartum syndrome
adalah kondisi yang dialami oleh hampir 50% perempuan yang
baru melahirkan. Kondisi ini dapat terjadi sejak hari pertama setelah
persalinan dan cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai kelima setelah
persalinan. Baby blues cenderung
menyerang dalam rentang waktu 14 hari terhitung setelah persalinan.
Penyebab
Para
pakar kesehatan sepakat bahwa ada empat faktor penyebab baby blues
1. Hormonal. Usai
bersalin, kadar hormon kortisol (hormon pemicu stres) pada tubuh ibu naik
hingga mendekati kadar orang yang sedang mengalami depresi. Di saat yang sama
hormon laktogen dan prolaktin
yang memicu produksi ASI sedang meningkat. Sementara pada saat yang sama
kadar progesteron sangat rendah. Pertemuan kedua hormon ini akan menimbulkan
keletihan fisik pada ibu dan memicu depresi.
2. Psikologis.
Berkurangnya perhatian keluarga, terutama suami karena semua perhatian tertuju
pada anak yang baru lahir. Padahal usai persalinan si ibu yang merasa
lelah dan sakit pascapersalinan membuat ibu membutuhkan perhatian. Kecewa
terhadap penampilan fisik si kecil karena tidak sesuai dengan yang diinginkan
juga bisa memicu baby blues.
3. Fisik. Kelahan
fisik karena aktivitas mengasuh bayi, menyusui, memandikan, mengganti popok,
dan menimang sepanjang hari bahkan tak jarang di malam buta sangatlah menguras
tenaga. Apalagi jika tidak ada bantuan dari suami atau anggota keluarga
yang lain.
4. Sosial. Si ibu
merasa sulit menyesuaikan diri dengan peran baru sebagai ibu. Apalagi kini gaya
hidupnya akan berubah dratis. Anda merasa dijauhi oleh lingkungan dan merasa
akan terasa terikat terus pada si kecil.
Gejala
Menangis
tanpa sebab, berkeringat dingin, sesak napas, sulit tidur, gelisah, tegang,
bingung, merasa sendiri, sedih, tampak murung, sakit, marah, merasa bersalah
dan tak berharga, punya pikiran negatif pada suami, dan kehilangan
nafsu makan adalah gejala umum yang biasanya dialami ibu yang mengalami baby blues.
Cara mengatasi
1.
Mintalah bantuan orang lain, misalnya kerabat atau teman untuk membantu Anda
mengurus si kecil.
2.
Ibu yang baru saja melahirkan sangat butuh istirahat dan tidur yang cukup.
Lebih hanyak istirahat di minggu-minggu dan bulan-bulan pertama setelah
melahirkan, bisa mencegah depresi dan memulihkan tenaga yang seolah terkuras
habis
3.
Hindari makanan manis serta makanan dan minuman yang mengandung kafein. Karena
kedua makanan ini berpotensi memperburuk depresi.
4.
Konsumsilah makanan yang bernutrisi agar kondisi tubuh cepat pulih,
sehat dan segar.
5.
Cobalah berbagi rasa dengan suami atau orang terdekat lainnya. Dukungan dari
mereka bisa membantu Anda mengurangi depresi.
Sumber :
http://babyorchestra.wordpress.com/category/kehamilan-2/psikologi-ibu-hamil-kehamilan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar