PERKEMBANGAN FISIK
Perubahan
dan Pertumbuhan Tubuh
Tinggi
dan Berat
Selama awal masa
kanak-kanak rata-rata anak tumbuh dengan tinggi 2,5 inci dan bertambah berat
antara 5 dan 7 pon per tahun. Anak perempuan hanya sedikit lebih kecil dan
lebih ringan daripada anak laki-laki selama tahun tersebut, perbedaan ini
berlanjut hingga masa pubertas. Selama usia prasekolah, baik anak laki-laki
maupun perempuan proporsi tubuh mereka semakin seimbang, dengan tubuh yang
semakin langsing dan batang tubuh yang memanjang. Pada akhir usia prasekolah,
anak-anak ini memiliki kepala yang masih agak besar untuk ukuran tubuh mereka,
namun tampak kepala anak-anak yang besar di bagian atas yaitu kepala, sudah
mulai hilang atau tidak terlalu kelihatan lagi.Lemak tubuh juga menunjukkan
penurunan pada masa prasekolah ini. Sehingga bayi yang gemuk sering terlihat
jauh lebih kurus pada akhir awal masa kanak-kanak.
Anak perempuan memiliki
lebih banyak jaringan lemak daripada anak laki-laki, dan anak laki-laki
memiliki lebih banyak jaringan otot. Pola-pola pertumbuhan berlangsung berbeda
pada setiap individu. Pikirkan kembali pada saat kita di masa prasekolah.
Barangkali pada masa inilah pertama kalinya kita memperhatikan bahwa beberapa anak ada yang lebih tinggi
daripada kita, ada juga yang lebih pendek, ada yang lebih gemuk, lebih kurus,
ada yang lebih kuat, dan juga yang lebih lemah. Sebagian besar perbedaan itu
disebabkan oleh keturunan, tetapi lingkungan juga berpengaruh sampai pada batas
atau tingkat tertentu. Suatu studi menyimpulkan bahwa penyumbang terpenting
tentang tinggi dan berat anak-anak diseluruh dunia adalah etnis dan gizi.
Otak
Salah satu perkembangan
fisik paling penting selama masa kanak-kanak awal adalah perkembangan otak dan
sistem syaraf yang berkelanjutan. Meskipun pada masa awal kanak-kanak otak
terus berkembang, namun tidak secepat perkembangan otak pada masa bayi. Ketika
anak-anak mencapai usia 3 tahun, ukuran otaknya adalah ¾ otak orang dewasa.
Pada usia 5 tahun, otak telah mencapai 90 persen dari volume otak orang dewasa.
Dengan demikian otak 5 tahun adalah hampir ukuran akan ketika anak mencapai
usia dewasa, perkembangan yang terjadi di dalam otak terus berlanjut pada masa
kanak-kanak dan remaja. Beberapa perubahan interior otak melibatkan peningkatan
dendritik koneksi serta myelination, dimana sel saraf yang tertutup dan
terisolasi dengan lapisan sel-sel lemak. Myelination memiliki efek meningkatkan
kecepatan dan efisiensi informasi perjalanan melalui sistem saraf. Myelinition
penting dalam pengembangan pada sejumlah kemampuan anak-anak. Jika kita
perhatikan seorang anak yang sedang belajar membaca diminta oleh guru untuk
membaca didepan kelas. Bakat bicara anak mungkin adalah karena sisitem otak
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemprosesan bahasa.
Perkembangan Motorik
Berlari secepat
mungkin, jatuh, bangkit, dan berlari lagi secepat mungkin ... membangun menara
dengan balok ... mencoret-coret ... menggunting kertas dengan gunting. Selama
tahun-tahun prasekolah, Anda mungkin mengembangkan kemampuan ini untuk
mengerjakan semua kegiatan ini.
1.
Kemampuan Motorik Kasar (Gross Motor Skills)
Anak prasekolah tidak
perlu membutuhkan suatu upaya untuk berdiri tegak dan bergerak ke sekitar.
Ketika anak-anak menggerakkan kaki-kaki mereka dengan lebih percaya diri dan
membawa diri mereka ke tujuan yang lebih khusus, proses bergerak ke sekitar di
dalam lingkungannya menjadi lebih otomatis.
Pada usia 3 tahun,
anak-anak masih suka pada gerakan sederhana seperti berjingkrak-jingkrak,
melompat, dan berlari kesana kemari, hanya untuk kegiatan itu sendiri. Mereka
bangga memperlihatkan betapa mereka dapat berlari melewati suatu ruangan dan
melompat sejauh 6 inci. Kegiatan lari dan lompat itu tidak akan memenangkan
medali emas Olimpiade, tetapi bagi anak seusia 3 tahun kegiatan tersebut
merupakan sumber kebanggaan dan sebuah prestasi.
Pada usia 4 tahun,
anak-anak masih suka jenis kegiatan yang sama tetapi lebih berani mengambil
resiko. Walaupun mereka sudah dapat memanjat tangga dengan satu kaki pada setiap
tiang anak tangga untuk beberapa lama, mereka baru saja mulai dapat turun
dengan cara yang sama. Mereka seringkali masih kembali memperhatikan waktu pada
setiap langkah.
Pada usia 5 tahun,
anak-anak bahkan lebih berani mengambil resiko dibandingkan ketika mereka
berusia 4 tahun. Bukan hal luar biasa bagi anak usia 5 tahun yang percaya diri
melakukan ketangkasan yang mengerikan seperti memanjat suatu objek. Anak usia 5
tahun berlari kencang dan suka berlomba dengan teman sebaya lainnya dan orang
tua mereka.
2.
Kemampuan Motorik Halus (Fine Motor Skills)
Pada usia 3 tahun,
kemampuan anak-anak masih timbul dari kemampuan bayi untuk menempatkan dan
memegang benda-benda. Walaupun mereka telah mampu untuk memegang benda-benda
berukuran kecil diantara ibu jari dan jari telunjuk, tetapi mereka masih agak
kaku. Anak usia 3 tahun dapat secara mengejutkan membangun menara tinggi yang
terbuat dari balok, setiap balok disusun dengan hati-hati sekali meski
seringkali tidak pada suatu garis yang benar-benar lurus. Ketika anak usia 3
tahun bermain dengan sehelai papan atau suatu teka-teki menyusun
potongan-potongan gambar, mereka agak susah dalam menempatkan potongan-potongan
itu. Bahkan, bila mereka melihat lubang yang sesuai dengan potongan-potongan
itu, mereka tidak dapat dengan tepat menempatkan potongan-potongan tersebut.
Mereka seringkali mencoba memaksakan potongan-potongan untuk ditempatkan ke
dalam lubang secara kasar.
Pada usia 4 tahun,
koordinasi motorik halus anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih
cepat. Kadang-kadang anak usia 4 tahun sulit membangun menara tinggi dengan
balok karena mereka ingin menempatkan balok secara sempurna, mereka mungkin
tidak puas atas balok-balok yang telah disusun. Pada usia 5 tahun, koordinasi
motorik halus anak-anak semakin meningkat. Tangan, lengan, dan tubuh bergerak
bersama di bawah komando yang lebih baik dari mata. Saat itu mereka ingin
membangun rumah atau bangunan lainnya lengkap dengan menara, walaupun orang
dewasa mungkin masih perlu penjelasan dari apa makna dari setiap proyek yang
telah diselesaikan itu.
NUTRISI
Kebiasan makan
merupakan aspek penting perkembangan selama masa kanak-kanak awal. Apa yang
mereka makan berpengaruh pada pertumbuhan rangka, bentuk tubuh, dan kerentanan
terhadap penyakit.
Kelebihan
Berat Badan
Kelebihan berat badan
menjadi masalah kesehatan yang serius pada masa kanak-kanak awal dan banyak
orang tua yang tidak mengakui bahwa anak-anak mereka kelebihan berat. Misalnya,
satu studi baru tentang orang tua dengan usia anak-anak 2 sampai 17 tahun
menemukan bahwa sebagian orangtua yang anak-anaknya kelebihan berat badan
merasa anak-anak mereka menjadi sangat berat dan tidak cemas akan kelebihan
berat anak-anaknya.
Perilaku makan anak
sangat dipengaruhi oleh perilaku caregiver.
Perilaku makan anak bertambah ketika caregiver
makan dengan anak-anak pada waktu yang tidak tentu, jenis makanan sehat,
suasana makan yang menyenangkan, dan memesan makanan khusus. Selingan TV,
pendapat keluarga, dan kegiatan bersaing dapat meminimalisasikan sehingga anak-anak
fokus pada makan. Peka atau mendengarkan jenis makanan caregiver dimana caregiver
adalah pengasuh, memberikan informasi yang jelas mengenai apa yang diharapkan,
dan dengan tepat merespon isyarat anak-anak, merupakan hal yang dianjurkan.
Perilaku caregiver yang keras dan
bersifat membatasi tidak dianjurkan. Misalnya, membatasi jenis makanan
dikaitkan kepada anak-anak yang kelebihan berat badan.
Pusat Kontrol dan
Pencegahan Penyakit mengkategorikan kegemukan, kelebihan berat, dan risiko
menjadi kelebihan berat badan. Kategori ini ditetapkan oleh Body Mass Index atau Indeks Massa tubuh
dihitung dengan formula yang memperhitungkan bobot tinggi dan berat. Hanya
anak-anak dan remaja atau diatas 97% diklasifikasikan sebagai gemuk; diatas 95%
kelebihan berat badan, dan diatas 85% risiko untuk kelebihan berat badan.
Di Amerika Serikat,
persentase anak-anak kelebihan berat badan atau risiko menjadi kelebihan berat
badan meningkat drastis pada dekade terakhir dan persentase ini mungkin
meningkat, kecuali terjadi perubahan dalam gaya hidup anak-anak. Sebuah
penelitian terbaru mengungkapkan pada tahun 2003 sampai 2006, 11% anak-anak
Amerika Serikat umur 2 sampai 19 tahun gemuk, 16% kelebihan berat badan, dan 38% risiko untuk
kelebihan berat badan. Kabar baik dari studi ini bahwa persentase dalam
kategori ini sudah mulai stabil daripada kenaikan yang dilakukan beberapa
dekade sebelumnya.
Risiko anak-anak untuk
kelebihan berat badan berlanjut menjadi kelebihan berat saat mereka dewasa
didokumentasikan dalam studi baru-baru ini. Indeks Massa Tubuh, lebih dari
1.000 anak-anak diperoleh dari catatan kesehatan mereka pada tujuh waktu yang
berbeda dari usia 2 sampai 12 tahun. Delapan puluh persen anak-anak yang
berisiko kelebihan berat badan pada usia 3 tahun juga berisiko kelebihan berat
atau kelebihan berat pada usia 12 tahun.
Aktivitas fisik
sehari-hari seharusnya menjadi kegiatan sehari-hari anak-anak. Kehidupan
anak-anak harus berpusat pada aktivitas bukan makanan.
· Aktivitas
fisik anak-anak prasekolah diperkuat oleh anggota keluarga yang terlibat dalam
olahraga bersama dan persepsi orang tua bahwa aman bagi anak-anak untuk bermain
di luar.
· Aktivitas
fisik anak sangat bervariasi pada pusat anak-anak. Kesempatan untuk aktif,
adanya peralatan bermain yang tetap dan permainan portable, dan pelatihan
kegiatan fisik dihubungkan pada masa anak-anak lebih tinggi di pusat aktivitas
fisik.
· Penggabungan
“gerak dan belajar” kurikulum aktivitas fisik meningkat pada level aktivitas
usia anak-anak 3 sampai 5 tahun pada setengah hari program prasekolah.
Malnutrisi
pada Anak-Anak dari Keluarga yang Berpenghasilan Rendah
Malnutrisi merupakan
masalah kebanyakan anak-anak Amerika Serikat kira-kira 11 juta anak-anak
prasekolah mengalami kekurangan gizi yang menempatkan mereka pada risiko kesehatan.
Salah satu masalah gizi yang paling umum pada anak usia dini adalah kekurangan
zat besi yang mengakibatkan chronic
fatigue. Hal ini terjadi karena asupan kualitas jumlah daging yang dimakan
dan sayur-sayuran hijau. Anak-anak usia dini yang berasal dari keluaraga
berpenghasilan rendah kemungkinan besar menderita kekurangan zat besi. Studi
terbaru mengungkapkan bahwa anak-anak prasekolah yang kekurangan zat besi lebih
lambat mempelihatkan pengaruh positif dan bermain untuk pertama kalinya
dibandingkan mereka yang tidak menderita kekurangan zat besi.
Banyak anak di keluarga
yang berpenghasilan rendah tidak dapat mengonsumsi sejumlah kebutuhan pokok,
seperti zat besi, vitamin, atau protein. Sebuah penelitian terbaru
mengungkapkan bahwa anak-anak usia dini yang memiliki asupan rendah dari
buah-buahan dan sayur-sayuran dimasak dengan minyak zaitun dan asupan tinggi
buah kaleng dan sayuran, dan salad olahan, kemungkinan besar berasal dari
keluarga berpenghasilan rendah yang berpendidikan rendah dibandingkan keluarga
berpenghasilan tinggi yang memiliki tingkat pendidikan tinggi.
MASALAH-MASALAH
DAN POLA TIDUR
Pola tidur berubah
seiring dengan pertumbuhan, dan masa kanak-kanak awal memiliki polanya sendiri.
Anak kecil tidur lebih lelap pada malam hari dibandingkan pada saat mereka
lebih besar nantinya. Waktu tidur dapat mengakibatkan kecemasan terhadap
perpishan dan si anak mungkin melakukan segala upaya untuk menghindari hal ini.
Anak kecil mungkin akan mengembangkan rutinitas yang rumit sebelum naik ke
tempat tidur dan mungkin akan memakan waktu lebih lama sebelum mereka bisa
tertidur. Rutinitas yang teratur dan konsisten dapat mengurangi masalah umum
ini. Anak kecil yang terbiasa untuk disusui dan dibuai sebelum tidur mungkin
akan mengalami kesulitan untuk tertidur sendiri.
Anak-anak yang
mengalami teror di malam hari akan terjaga dengan tiba-tiba dari tidur pulas
dan pada kondisi uring-uringan seperti berteriak dan duduk di tempat tidur,
bernapas dengan cepat, dan mungkin terdiam atau melempar barang-barang di
sekitar tempat tidurnya. Teror di malam hari kebanyakan muncul pada usia antara
3-13 tahun dan lebih banyak menimpa anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
Mimpi buruk merupakan
hal yang umum. Menurut laporan orang tua di Swedia, hampir 58% dari anak Swedia
yang berusia 5-7 tahun mengalami hal ini. Hal ini sering kali disebabkan karena
mereka tetap terjaga sampai larut, makan makanan berat sebelum tidur, atau
terlalu bersemangat, misalnya memonton siaran televisi yang terlalu
mengasyikkan, menonton film seram atau mendengar cerita yang menakutkan sebelum
tidur. Mimpi buruk yang kadang-kadang terjadi tidak perlu dikhawatirkan, tetapi
jika sering dan terus terjadi terutama mimpi yang membuat anak menjadi takut
atau cemas ketika mereka terjaga, dapat menjadi tanda-tanda stres yang
berlebihan.
Gangguan tidur dapat
dipcicu oleh aktivitas secara tidak sengaja pada sistem pengendali motorik di
otak, rangsangan yang tidak sempurna pada saat tidur pulas, atau bisa juga
dipicu oleh gangguan pernapasan atau gerakan kaki yang berlebihan. Gangguan ini
cenderung untuk diturunkan dalam keluarga. Pada kebanyakan kasus, hal ini hanya
bersifat sementara dan akan hilang seiring dengan pertumbuhan. Masalah tidur
yang menetap bisa menjadi indikasi adanya kondisi emosional, fisik, dan
neurologis yang perlu diperiksa lebih lanjut.
Selain gangguan tidur
pada anak, masalah lain yang sering dialami anak adalah mengompol. Kebanyakan
anak berusia 3-5 tahun masih mengompol, baik pada siang maupun malam hari.
Anak-anak pada usia dini ini biasanya sudah mengenali sensasi yang ditimbulkan
oleh kandung kemih yang sudah penuh ketika mereka tertidur dan akan terbangun
untk mengosongkannya di toliet. Anak yang masih mengompol tidak memiliki
kesadaran ini. Oleh karena itu, enuresis
atau buang air kecil berulang-ulang di dalam celana atau ketika tidur terjadi
pada malam hari.
Euresis yang menetap
juga bukan merupakan hal yang disebabkan terutama oleh masalah-masalah
emosional, mental atau perilaku – meskipun masalah-masalah ini bisa berkembang
dikarenakan bagaimana anak yang mengompol diperlakukan oleh teman sepermainan
dan keluarganya. Keturunan dapat merupakan faktor penyebab hal ini sedangkan
kemungkinan lainnya ditambah dengan lambatnya kematangan motorik, kapasitas
kandung kemih yang sedikit, dan kesulitan terjaga dari tidur.
PENYAKIT
DAN KEMATIAN
Pada dasarnya anak
kecil senang bertualang dan sering kali tidak menyadari bahaya yang dapat
melukai diri mereka. Keselamatan anak tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan
mereka sendiri tetapi juga oleh karakteristik keluarga dan rumah, sekolah dan
teman sebaya, dan tindakan berkelompok. Meskipun banyak luka, benjol, dan
lecet-lecet hanya “ditiup” kemudian dilupakan, beberapa cedera karena
kecelakaan dapat mengakibatkan cedera panjang ataupun kematian. Bahkan
kecelakaan merupakan penyebab kematian tertinggi pada masa bayi sampai remaja.
Orang tua yang merokok
juga salah satu penyebab penyakit dan kematian pada anak dan saat yang paling
berbahaya terpapar asap rokok adalah pada tahun-tahun pertama kehidupan.
Pemaparan secara pasif ini meningkatkan risiko munculnya berbagai gangguan
kesehatan seperti pnemonia, bronkitis, penyakit infeksi yang serius, cedera
karena terbakar, dan asma. Hal ini juga dapat menyebabkan kanker ketika mereka
sudah dewasa.
Status kesehatan buruk
yang dialami anak miskin dapat juga menjadi penyebab penyakit dan kematian.
Anak yang hidup dalam kemisikinan lebih berisiko untuk keracunan timbal
daripada anak yang hidup dalam kondisi sosial ekonomi yang tinggi. Anak dapat
mengalami kontaminasi timbal pada aliran darah mereka dari makanan atau air
yang terkontaminasi oleh timbal karena memasukkan tangan yang terkontaminasi ke
dalam mulut, atau dari menghirup debu rumah atau di sekolah dimana terdapat cat
yang mengandung timbal. Keracunan timbal dapat menganggu perkembangan kognitif
secara serius serta menyebabkan berbagai masalah perilaku dan neurologis.
Akibat dari hal ini terhadap otak anak yang masih sedang berkembang tidak dapat
diperbaiki. Namun hal ini dapat dicegah dengan cara benar-benar menghilangkan
seluruh sumber timbal dari lingkungan anak.
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Pendekatan
Piaget : Anak Praoperasional
Tahap kedua dari
perkembangan kognitif Piaget adalah tahap preoperasional, yang berlangsung pada
umur 2 – 7 tahun. Pada tahap ini anak-anak mulai bisa mendeskripsikan dunia
dengan kata-kata, gambar dan bayangan. Pada saat yang sama, kognitif anak mulai
dipenuhi dengan egosentrisme dan kepercayaan akan keajaiban. Kemudian di tahap
ini, ada kemajuan dari tahap sebelumnya yaitu sensorik-motorik, serta ada juga
batasan-batasannya.
Kemajuan Pemikiran
Praoperasional
Kelebihan dari tahap
ini ditandai dengan adanya pengetahuan akan jarak, sebab-akibat, identitas,
kategorisasi dan angka. Namun tidak semua berkembang secara sempurna disini
karena akan berlanjut pada tahap selanjutnya.
Fungsi Simbolis
Symbolic
fuction adalah kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol,
atau gambaran mental mengenai angka, kata-kata, atau gambar yang telah diberi
makna sebelumnya. Dengan adanya perkembangan ini, anak belajar untuk
menggunakan simbol-simbol karena symbol digunakan secara universal oleh
manusia.
Pemahaman Hubungan Sebab-Akibat
Anak belum dapat
melihat hubungan sebab akibat pada suatu kejadian secara logis, mereka
melakukannya secara transduction,
yaitu kecenderungan anak untuk menghubungkan dua kejadian, apakah ada atau
tidak ada hubungan sebab akibat yang logis diantara keduanya.
Pemahaman Mengenai Identitas dan Kategorisasi
Disini anak sudah bisa
mengerti mengenai identitas, bahwa seseorang dan sesuatu pada dasarnya tetap
sama meskipun berubah bentuk atau penampilan. Kemudian anak juga sudah bisa
membuat kategorisasi, yaitu kemampuan untuk membedakan dan melihat kesamaan akan
sesuatu. Namun, anak belum bisa membedakan benda mati dan benda hidup. Hal ini
disebut animism, yaitu kecenderungan
untuk mengatribusi benda yang tidak hidup menjadi benda hidup.
Pemahaman terhadap Angka
Ada 5 prinsip dalam menghitung (Gelman &
Gallistel, 1978; Sophian, 1988):
-
The
1-to-1 principle: hanya menyebutkan satu nama-angka pada
benda yang dihitung.
-
The
stable-order principle: menyebutkan nama-angka dalam
urutannya.
-
The
order-irrelevance principle: mulai menghitung benda dan hasil
akhirnya akan tetap sama.
-
The
cardinally principle: menyebutkan nama-angka yang terakhir
dihitung.
-
The
abstraction principle: mulai menggunakan prinsip yang
sebelumnya pada setiap objek.
Aspek-Aspek Ketidakmatangan Pemikiran Praoperasional
Salah satu
karakteristik utama dari tahap preoperasional adalah centration: kecenderungan untuk berfokus pada satu aspek dalam
situasi dan mengabaikan yang lain. Menurut Piaget, anak prasekolah menjadi
tidak logis karena mereka tidak bisa berpikir secara spontan beberapa aspek
dalam satu waktu, yang disebut dengan decenter.
Egosentrisme
Egosentrisme adalah ketidakmampuan untuk melihat
dari sudut pandang orang lain, yang merupakan bentuk dari centration. Namun, anak akan lebih mudah melihat sudut pandang dari
objek pada benda-benda yang familiar dengannya.
Konservasi
Bentuk lain dari centration adalah tidak mampu membuat
konservasi, yaitu kesulitan untuk mengerti bahwa ukuran suatu objek akan tetap
sama selama tidak ada penambahan atau pengurangan benda meskipun tampilannya
berbeda. Kemampuan untuk mengkonservasi juga terbatas karena irreversibility, yaitu kegagalan untuk
mengerti bahwa sutau bentuk operasi penghitungan dapat dilakukan dua arah.
Apakah Anak Kecil memiliki
Teori tentang Pikiran?
Theories
of mind adalah kesadaran dan pemahaman mengenai proses
mental. Berikut adalah beberapa aspek mengenai theories of mind.
Pengetahuan mengenai Berpikir dan Keadaan Mental
Antara usia 3 sampai 5
tahun, anak dapat mengerti bahwa proses berpikir terjadi dalam pikiran mereka,
mereka dapat membedakan hal-hal yang nyata dan imajinasi, dan mengetahui bahwa
berpikir berbeda dengan melihat, mendengar, menyentuh dan mengetahui (Flavell
et. al., 1995).
Keyakinan yang Salah dan Tipuan
Anak-anak memiliki
kepercayaan yang salah akan sesuatu, dan kesalahan ini bisa berasal dari
pemikiran yang egosentris. Mereka cenderung percaya bahwa orang lain mengetahui
apa yang mereka ketahui dan memiliki kepercayaan yang sama, dan mereka
kesulitan dalam memahami bahwa kepercayaan mereka bisa saja salah (Lillard
& Curenton, 1999). Deception adalah usaha untuk menanamkan pemikiran yang
salah dalam pikiran orang lain, dan anak perlu untuk menekan impuls untuk
mengatakan yang sebenarnya.
Membedakan antara Penampilan dan Kenyataan
Menurut Piaget, anak
mulai dapat membedakan apa yang terlihat dan apa yang sebenarnya. Namun, sampai
umur 4 tahun anak masih mengalami kesulitan dalam membedakannya. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Flavell, Green & Flavell (1986), anak usia 3
tahun diberikan kacamata khusus yang membuat susu tampak berwarna hijau.
Kemudian ia mengatakan bahwa susu itu berwarna hijau, meskipun ia telah melihat
susu itu berwarna putih sebelumnya.
Membedakan antara Fantasi dan Kenyataan
Pada aspek ini anak
sudah mulai dapat membedakan antara kenyataan dan kejadian yang ada dalam
imajinasi. Mereka juga dapat berpura-pura dan mengetahui apakah seseorang
berpura-pura atau tidak. Pemikiran mengenai hal-hal yang ajaib bukanlah berasal
dari percampuran antara imajinasi dan kenyataan, tetapi merupakan cara mereka
menjelaskan kejadian yang tidak ada penjelasan yang realistis. Bahkan terkadang
anak mengatakan hal ersebut karena mereka suka berpura-pura.
Pendekatan Pemrosesan Informasi : Perkembangan
Ingatan
Berbagai
Proses dan Kapasitas Dasar
Para ahli mengatakan
bahwa memori adalah sebuah proses pengisian yang terdiri dari 3 tahap, yaitu encoding, storage, dan retrieval. Encoding adalah proses
dimana informasi dipersiapkan untuk dimasukkan kedalam memori jangka panjang
dan akan diingat kembali. Storage adalah
susunan di dalam memori dimana akan digunakan jika diperlukan. Kemudian retrieval adalah proses dimana informasi diakses atau
diingat kembali dari penyimpanan memori.
Selanjutnya dikatakan
bahwa otak memiliki 3 tempat penyimpanan memori yaitu sensory memory, working memory, dan long-term memory. Sensory memory adalah tempat penyimpanan
sementara semua informasi yang diterima. Namun jika tidak ada proses encoding, maka informasi tersebut akan
hilang. Working memory adalah tempat
penyimpanan jangka pendek dari informasi yang telah diproses. Yang terakhir
yaitu long-term memory adalah tempat penyimpanan memori yang
kapasitasnya tidak terbatas dan dapat menyimpan informasi untuk jangka waktu
yang sangat panjang.
Recognition
and Recall
Recognition
dan
recall adalah tipe dari retrieval. Recognition adalah kemampuan
untuk mengidentifikasi sesuatu yang ada sebelumnya. Recall adalah kemampuan untuk mengingat kembali informasi yang ada
di dalam memory. Anak cenderung tidak bisa menggunakan strategi dalam berpikir,
kecuali mereka diingatkan (Falvell, 1970). Namun, semakin tua usia anak,
semakin ia dapat menggunakan strategi berpikir secara lebih spontan.
Pembentukan Ingatan pada Masa
Kanak-Kanak
Ada 3 tipe ingatan pada
anak-anak yang memiliki fungsi yang berbeda, yaitu: generic, episodic, dan autobiographical
(Nelson, 1993b). Yang pertama disebut generic memory , yaitu memori yang membuat
“skrip” mengenai suatu rutinitas yang kita jalani. Kedua adalah episodic memory, sebuah outline mengenai
hal-hal yang selalu dilakukan untuk mengontrol perilaku. Ketiga adalah autobiographical, merupakan memori mengenai peristiwa tertentu dalam
kehidupan seseorang.
Memori ini sangat
spesifik dan berjangka panjang. Walaupun memori autobiografis merupakan sebuah
tipe dari memori episodis, tidak semua hal dalam memori episodis menjadi bagian
dari memori autobiografis. Hanya memori yang memiliki memori makna khusus dan
pribadi bagi anak yang menjadi bagian memori autobiografis. Bagi sebagian besar
orang, memori autobiografis dimulai pada usia sekitar 4 tahunan, dan jarang
sekali mulai muncul pada usia 3 tahun. Memori akan terus meingkat dnegan lambat
pada usia antara 5 sampai 8 tahun. Awal memori autobiografis tiap orang berbeda
satu dengan yang lain; sebagian orang memiliki memori yang jelas sejak usia 3
tahun., sedangkan yang lain tidak terlalu banyak yang diingat sebelum usia 8
tahun (Nelson, 1992).
Berbagai Pengaruh
Terhadap Memori Autobiografis. Mengapa memori dapat bertahan ebih lama
dibandingkan dengan yang lain? Salah satu faktor yang telah dijelaskan
sebelumnya adalah keunikan dari peristiwa tersebut. Ada dua faktor lainnya yaitu: partisipasi
aktif anak, baik dalam peristiwa itu sendiri atau dalam hal menceritakan
kembali peristiwa tersebut, atau cara orang tua berbicara dengan anak tentang
peristiwa yang telah terjadi. Anak-anak prasekolah cenderung mengingat sesuatu
yang mereka kerjakan daripada apa yang mereka lihat (D.C. Jones, Swift, &
Johnson, 1998; Murachver, Pipe, Gordon, Owens, & Fivush, 1996).
Interaksi
Sosial, Budaya, dan Ingatan
Sosial
interaction model mengatakan bahwa anak-anak secara kolaboratif membangun
ingatan autibiografis dengan orang tuanya atau dengan orang dewasa lainnya
ketika mereka berbicara mengenai kejadian-kejadian yang dibagi. Orang dewasa
menginisiasi dan memandu pembicaraan ini yang menunjukkan anak bagaimana
ingatan mereka di organisasi dalam bentuk naratif pada budaya mereka. Budaya
mempengaruhi apa yang anak-anak ingat apa mengenai pengalaman dan cara orangtua
berbicara mengenai pengalaman tersebut dengan mereka.
Kecerdasan : Pendekatan Psikometrik dan Vygotsky
Pengukuran Psikometris Tradisional.
Anak yang berusia 3, 4,
dan 5 tahun lebih cakap dalam berbahasa dibandingkan dengan anak yang lebih
muda, tes kecerdasan dapat meliputi item verbal dan tes ini. Semakin mendekati
usia 5 tahun, maka akan terdapat korelasi yang makin tinggi antara nilai kecerdasan
mereka dan nilai yang akan mereka terima di kemudian hari (Bornstein &
Seigman, 1986). Walaupun anak prasekolah lebih mudah diuji daripada bayi dan
baduta, akan tetapi mereka masih harus diuji secara individual. Tes individual
yang paling sering digunakan untuk anak-anak prasekolah adalah Stanford-Binner Intelligence Scale dan Weshler the Preschool
and Primary Scale of Intelligence.
Stanford-Binner
Intelligence Scale
memakan waktu sekitar 30 sampai 40 menit. Anak diminta untuk mendefinisikan
kata, merangkai manik-manik, menyusun balok, mengindentifikasikan bagian gambar
yang hilang, melacak maze, dan menunjukkan pemahaman terhadap angka. Nilai seorang anak digunakan untuk mengukur memori,
orientasi spasial, dan penilaian praktis dalam situasi nyata. Weshler
the Preschool and Primary Scale of Intelligence, Revised (WPPSI-R),
adalah sebuah tes individual yang memakan waktu satu jam dan digunakan untuk
anak usia 3 sampaik 7 tahun, menghasilkan nilai verbal dan kinerja yang
terpisah dan juga nilai gabungan keduanya. Baik Stanford-Binnet dan WPPSI-R
telah distandarisasi ulang dalam sampel anak-anak yang merepresentasikan
populasi usia prsekolah di Amerika Serikat.
Pengaruh Terhadap Pengukuran
Kecerdasan
Kita tidak dapat mengetahui seberapa banyak pengaruh
orangtua terhadap kecerdasan yang bersumber dari kontribusi genetik mereka, dan
seberapa banyak fakta yang ada bahwa mereka menyediakan lingkungan paling awal
untuk belajar sang anak. Studi kembar dan adopsi menyatakan bahwa kehidupan
keuarga memiliki pegaruh yang paling kuat pada saat anak berada dalam masa
kanak-kanak, dan pengaruh ini hiang secara perlahan saat mereka memasuki masa
remaja (McGue, 1997; Neisser et al., 1996).
Situasi ekonomi keluarga dapat menghasilkan pengaruh
yang luar biasa, tetapi pengaruh tersebut tidak sebanyak pengaruhnya terhadap
praktik pengasuhan dan atmosfer rumah. Akan tetapi, status sosioekonomi
hanyalah satu dari beberapa faktor risiko keluarga dan sosial. Semakin banyak
faktor risiko, maka semakin rendah IQ seorang anak ( Sameroff, Seifer, Baldwin,
& Baldwin, 1993).
Menguji dan Mengajar
Berdasarkan Teori Vygotsky
Merujuk Vygotsky, kecerdasan tumbuh bersama dengan
interaksi anak dan lingkungan, dan penilaian harus dilakukan untuk
memotret-atau memandu-proses yang terus berlangsung pada saat ini. Dynamic Testing, didasarkan kepada
konsep zona perkembangan proksimal (zona
of proximal development / ZPD), yang dipaparkan pada Bab 2, menawarkan
sebuah alternatif tes statis tradisional yang mengukur kemampuan anak pada
waktu itu saja. ZPD, dikombinasikan dengan konsep yang berkaitan dengan scaffolding, yang dapat membantu
orangtua dan guru untuk membimbing kemajuan kognitif anak. Semakin anak tidak
dapat melakukan tugasnya, semakin banyak arahan yang harus diberikan oleh orang
dewasa. Semakin banyak yang dapat dilakukan oleh seorang anak, semakin dikir
arahan yang diberikan oleh orang dewasa. Ketika seorang anak dapat melakukan ha
tersebut seorang diri, orang dewasa dapat lepas ”penyangga” yang tidak lagi
dibutuhkan.
Teori
Vygotsky juga telah dirangkul oleh beberapa orang guru dan telah berhasil
diterepkan dalam dunia pendidikan. Ada sejumlah cara bagaimana teori Vygotsky
dalam ruang kelas :
1. Menilai
ZPD anak. Seperti Piaget, Vygotsky tidak menyatakan bahwa uji standar yang
formal adalah cara terbaik untuk menilai kemampuan belajar anak. Selain dari
Vygotsky mengemukakan bahwa penilaian itu harus terfokus pada penentuan zona
perkembangan proksimal perkembanan proksimal anak. Pembantu yang termpil
menunjukkan anak dengan tugas yang memvariasikan kesulitan untuk menentukan
tingkat terbaik untuk sebuh instruksi.
2. Gunakan
ZPD anak dalam pengajaran. Pengajaran harus dimulai ke arah zona batas atas,
sehingga anak dapat mencapai tujuan dengan bantuan dan lebih mengarah pada
tingkat keahlian dan pengetahuan. Seringkali ini cukup membantu. Anda mungkin
dapat bertanya “Apa yang dapat saya lakukan untuk membantumu?” Atau secara
sederhana mengamati maksud dan usaha anak dan memberikan dukungan bila
diperlukan. Ketika anak enggan, maka
berikan dorongan. Dan dorong anak untuk mempraktekkan keahlian yang
dimilikinya. Anda dapat melihat dan
mengapresiasi praktek anak atau memberikan dukungan bila anak lupa
melakukannya.
3. Gunakan
teman sebaya yang terampil sebagai guru. Ingat bahwa bukan hanya orang dewasa
yang penting dalam membantu anak belajar. Anak juga mendapatkan manfaat dari
dukungan dan panduan anak yang memiliki keterampilan lebih.
4. Memonitor
dan mendorong penggunaan ucapan diri bagi anak. Menyadari perubahan
perkembangan dari berbicara secara eksternal kepada diri sendiri ketika
memecahkan masalah selama tahun-tahun prasekolah kepada berbicara secara
pribadi pada diri sendiri pada tahun-tahun pertama sekolah dasar. Di sekolah dasar,
dorong anak untuk menginternaliasi dan mengatur agar mereka berbicara pada diri
sendiri.
5. Berikan
instruksi dalam konteks yang berarti. Tenaga pendidikan dewasa ini bergerak
jauh dari presentasi bahan abstrak, disamping memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengalami belajar dalam dunia real. Misalnya, disamping hanya menghafal
rumus matematika, siswa juga harus mengerjakan soal matematika dengan implikasi
dunia real.
6. Mentransformasi
ruang kelas dengan ide Vygotskian. Apa yang terlihat dalam ruang kelas
Vygotskian? Program pendidikan dasar Kamehameha Elementary Education Program
(KEEP) adalah didasarkan atas teori Vyogtsky (Tharp, 1994). ZPD adalah unsur
utama dari instruksi dalam progam ini. Anak-anak terntu dapat membaca cerita
dan menginterprtasikan pengertiannya. sebagian aktivitas belajar yang ada
berlangsung dalam kelompok kecil. Semua anak akan menghabiskan waktunya selama
20 menit setiap pagi dalam apa yang
disebut “Center One”. Dalam konteks
kedua, perancang digunakan untuk memperbaiki keahlian literary anak. Instruktur
mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan siswa dan membangun ide yang dapat
dihasilkan oleh anak. Ratusan anak dari keluarga berpenghasilan rendah
mengikuti sekolah publik – di Hawai, di Zrizona Nvajo Indian, dan di Los Angeles.
Dibandingkan dengan kelompok kontrol dari anak yang bukan KEEP, anak-anak KEEP
ini ikut serta secara aktif dalam diskusi ruang kelas, memberikan perhtian pada
kelas dan memiliki prestasi membaca yang tinggi.
Perkembangan
Bahasa Masa Kanak-kanak Awal
Seiring anak-anak meninggalkan
tahapan dua kata, mereka bergerak lebih cepat ke dalam kombinasi tiga, empat,
dan lima kata. Transisi dari kalimat sederhana untuk mengekspresikan proposi
tunggal menjadi kalimat kompleks, dimulai antara umur 2-3 tahun dan berlanjut
ke tahun-tahun sekolah dasar. Perkembangan serta penguasaan pada
masa awal kanak-kanak ini atau yang sering disebut anak-anak prasekolah
berjalan dengan cepat, dalam kosakata dan sistem aturan atau tata bahasa.
Kosakata
Perluasan
terhadap pembendaharaan kata dapat muncul melalui fast mapping yaitu proses
dimana anak menyerap makna dari kata-kata baru setelah mendengarnya sekali atau
dua kali dalam percakapan. Pakar linguistic tidak yakin bagaimana fast
mapping bekerja. Tetapi tampaknya anak-anak menggambarkan apa yang
mereka ketahui mengenai peraturan dalam membentuk kata, mengenai kata-kata yang
serupa, mengenai konteks yang tiba-tiba, dan mengenai subjek yang didiskusikan.
Tata Bahasa Dan Sintaks
Cara anak mengkombinasikan huruf menjadi kata dan kata
menjadi kalimat, berkembang menjadi semakin rumit sepanjang masa kanak-kanak
awal (Owens, 1996). Pada usia 3 tahun anak biasanya muai menggunakan kata
jamak, kata milik (possesive), dan
kalimat lampau (past tense) serta
mengenal perbedaan antara I (saya), you (kamu), dan we (kita). Walaupun demikian, kalimat yang mereka miliki secara
umum pendek dan sederhana bahkan sering kali meninggalkan kata kecil.
Ketika
anak-anak memasuki tahun-tahun sekolah dasar, mereka menjadi terampil
menggunakan aturan-aturan sintaksis untuk membangun kalimat-kalimat yang lebih
panjang dan kompleks.
Berkaitan dengan
semantik, ketika anak-anak melampaui tahap dua kata, pengetahuan mereka tentang
makna juga bertambah dengan pesaat (Rice, 1991). Perbendaharaan pengucapan kata
seorang anak barusia 6 tahun antara 8000
sampai 14000 kata (Carey, 1977). Setelah
5 tahun mempelajari kata, pertambahan perbendaharaan kata anak berusia 6 tahun
tidak menurun. Menurut beberapa perkiraan, rata-rata anak pada usia ini
mempelajari 22 kata sehari (Miller, 1981). Anak-anak pada usia ini masih
cenderung membuat kesalahan irregularization
karena mereka belum memperlajari pengecualian terhadap aturan yang ada.
Pragmatik dan Perkataan Sosial
Pada usia 3 tahun
anak-anak mengembangkan kemampuan untuk berbicara tentang hal-hal yang secara
fisik tidak ada: mereka mengembangkan penguasaan mereka atas aspek bahasa, yang
dikenal sebagai pemindahan (displacement).
Meskipun seorang anak 2 tahun mungkin tahu kata “meja”, ia mungkin tidak
menggunakan kata ini untuk mendeskripsikan sebuah meja imajinatif di mana ia
berpura-pura berdiri di depannya. Seorang anak berusia diatas 3 tahun lebih
sering melakukannya.
Pada
usia 4 tahun, anak-anak mengembangkan kepekaan besar terhadap kebutuhan orang
lain dalam percakapan. Salah satu cara di mana mereka menujukkan kepekaan ini
melalui penggunaan artikel the dan an atau a. Ketika orang dewasa menceritakan sebuah cerita atau
mendeskripsikan sebuah kejadian, mereka umumnya menggunakan an atau a ketika mereka pertama kali
mengacu seekor binatang atau objek, dan menggunakan the ketika menyebutkannya kemudian (contohnya, “Two boys were walking through the jungle
when a fierce lion appeared. The lion
lunged at one boy while the other run for cover”. Dua orang anak laki-laki
berjalan melewati sebuah hutan ketika seekor singa ganas muncul. Singa itu
menyergap salah satu anak sementara yang
lain lari menyelamatkan diri). Anak-anak sekitar usia 4 sampai 5 tahun belajar
mengubah pola percakapan mereka sesuai situasi. Contohnya, seorang anak berusia
4 tahun akan membedakan cara berbicaranya terhadap anak usia 2 tahun
dibandingkan ketika berbicara dengan anak-anak yang sebaya dengannya;mereka
menggunakan kalimat-kalimat yang lebih pendek ketika berbicara dengan anak usia
2 tahun. Mereka juga membedakan cara berbicara terhadap orang dewasa
dibandingkan dengan teman-teman seusianya, menggunakan bahasa yang lebih sopan
kepada orang dewasa (shaltz dan Gelman, 1973).
Private Speech
Delayed Language Development
Literasi Anak Usia Belia
Kemunculan
literasi merujuk kepada perkembangan keterampilan, pengetahuan, dan sikap anak
prasekolah yang menjadi dasar membaca dan menulis. Keterampilan pra membaca
mencakup, keterampilan bahasa umum, sperti kosakata, sintaksis, stuktur
naratif, dan pemahaman bahwa bahasa digunakan untuk berkomunikasi, dan
keterampilan khusus. Sejalan dengan dipelajarinya keterampilan tersebut, anak
harus menerjemahkan kata ke dalam ucapan, mereka juga harus belajar bahwa
menulis dapat mengekspresikan ide, pemikiran, dan perasaan. Anak prasekolah
cenderung menulis cakar ayam.
Interaksi
sosial dapat membantu kemunculan literasi. Anak-anak cenderung menjadi pembaca
dan penulis yang baik jika sepanjang masa pra sekolahnya, orangtua memberikan
percakapan yang baik dengan kosakata yang beragam dan pembicaraan tentang
aktivitas sehari-hari atau sebagainya. Akan memebrikan kontribusi terhadap
kemunculan literasi pada anak. Membaca juga merupakan cara yang efektif menuju
literasi. Anak-anak yang telah usia belia diajarkan huruf-huruf dan
keterampilan pra membaca sebelum masuk ke sekolah cenderung menjadi seorang
pembaca yang baik dibandingkan yang tidak.
Pendidikan
Masa Kanak-Kanak Awal
Masuk dalam kelompok
bermain adalah langkah yang penting memperluas lingkungan fisik, kognitif, dan
sosial anak.
Tujuan
dan Tipe Kelompok Bermain : Pandangan Lintas Budaya
Di beberapa negara,
seperti Cina, kelompok bermain diharapkan menyediakan akademis untuk sekolah.
Sebaliknya, di AS dan negara barat lainnya mengikuti filosofi “
child-centered”(terpusat pada anak) menekankan pertumbuhan sosial dan emosional
sejalan dengan kebutuhan-kebutuhan perkembangan anak kecil, meskipun beberapa
didasari oleh teori Piaget atau pendidik Italia Mare Montessori, memiliki
penekanan kognitif yang lebih kuat. Pendekatan Montesossori yaitu suatu filosofi di mana
anak-anak diberi spontanitas dan kebebasan pantas dalam memilih aktivitas dan
diijinkan untuk berpindah dari satu aktivitas ke lain seperti mereka
menginginkan.
Sebuah penelitian
lapangan (Marcon, 1999) membandingkan sebanyak 721 anak berusia 4-5 tahun dari
3 tipe kelas kelompok bermain di Washington DC :
1. Child-Initiated
(terfokus pada anak)
2. Academically
directed (terarah secara akademis)
3. Middle
of the road (gabungan keduanya)
Anak
pada program yang terfokus pada anak aktif mengatur pengalaman pembelajaran
mereka, menonjol dalam hal kemampuan akademis dasar dan memiliki kemampuan
motorik yang lebih maju dibandingkan 2 kelompok yang lain dan memiliki nilai
lebih tinggi dibandingkan kelompok yang kedua pendekatan dalam skor kemampuan
komunikasi dan perilaku. Penemuan ini menunjukkan bahwa sebuah filosofi
pendidikan tunggal dan koheren dapat berhasil lebih baik dibandingkan menggabungkan
pendekatan yang berbeda dan pendekatan yang terpusat pada anak sepertinya lebih
efektif dibandingkan yang berorientasi akademik.
Program
Pengimbangan Prasekolah
Semakin tinggi status ekonomi
keluarga maka semakin mungkin seorang anak siap untuk sekolah (Rouse et
al.,2005). Program pengimbangan prasekolah terbaik di AS yang diluncurkan pada
tahun 1965 untuk anak dari keluarga berpenghasilan rendah adalah Project Head
Start, yang didanai pemerintah federal dengan pendekatan “whole-child”, tujuan
program ini adalah bukan hanya meningkatkan kemampuan kognitif, tetapi juga
meningkatkan kesehatan fisik dan menumbuhkan kepercayaan diri, hubungan dengan
orang lain, tanggung jawab sosial, serta rasa bangga dan harga diri untuk anak
dan keluarga. Program ini menyediakan perawatan kesehatan medis, gigi, dan
mental, layanan sosial, dan setidaknya sekali makanan hangat dalam satu hari.
Mereka yang mengikuti program ini meskipun baik dalam hasil tes kecerdasan
dibandingkan anak lain dari latar balakang yang sama , keunggulan ini hilang
ketika mereka mulai sekolah (Ripple et al.,1999; Zigler&Styco, 1993, 1994).
Meskipun demikian, anak-anak dari
program Head Start dan program-program pengimbangan lainnya akan memiliki
kemungkinan yang lebih sedikit untuk ditempatkan di pendidikan khusus atau
tinggal kelas dan lebih mungkin untuk menyelesaikan SMA dibandingkan yang tidak
mengikuti program ini. Program serupa, Perry Preschool Project, lulusannya juga lebih sedikit kemungkinannya
untuk menjadi remaja nakal atau hamil pada usia dini (Berrueta-Clement,
Schweinhart, Barnett, Epstein, dan Weikart, 1985; Schweinhart, Barnes, dan
Weikart, 1993).
Pada tahun 1995, program Early Head
Start menawarkan layanan perkembangan anak dan keluarga kepada perempuan hamil
serta kepada bayi dan batita mulai lahir sampai berusia 3 tahun. Partisipan
memperoleh hasil yang lebih baik pada tes kosakata dan perkembangan yang
terstandarisasi serta memiliki tingkat risiko keterlambatan perkembangan yang
lebih rendah dibandingkan anak yang tidak ikut program. Chicago Child Parent
Centers, program pengimbangan skala besar yang didanai pemerintah federal,
melayani anak mulai usia 3 tahun sampai kelas 3 SD. Penambahan beberapa tahun
yang melibatkan penambahan akademis secara signifikan meningkatkan prestasi
membaca partisipan serta menurunkan tingkat pengulangan kelas dan
penempatan di kelas khusus dibandingkan
partisipan yang hanya berpartisipasi selama 2 atau 3 tahun (Reynolds, 1994;
Reynolds & Temple, 1998).
Developmentally
appropriate practice adalah pendidikan yang berfokus pada pola pengembangan anak-anak
yang khas (age-appropriateness) dan
keunikan dari tiap anak (individual-appropriateness). Tabel dibawah ini
menunjukkan contoh dari pengembangan yang sesuai (developmentally appropriate) dan pengembangan yang tidak sesuai (developmentally inappropriate).
Teaching
enhance development and learning
|
Developmentally
appropriate
|
Developmentally
Inappropriate
|
Para guru merencanakan dan
menyiapkan lingkungan belajar yang membantu perkembangan prakarsa anak-anak
dalam mengeksplor materi, dan mendukung perikatan dengan anak-anak lain,
orang dewasa, dan aktivitas.
|
Lingkungan kacau dengan struktur
kecil.
|
|
Dalam memilih material,
para guru mempertimbangkan tingkatan perkembangan anak dan latar belakang
budaya.
|
Organisasi lingkungan
membatasi interaksi anak dengan anak-anak lain.
|
|
Guru memelihara lingkungan yang aman,
sehat dan hati-hati mengawasi anak-anak.
|
Para guru tidak cukup
memonitor anak-anak. Material Pelajaran sebagian besar latihan dan praktek,
aktivitas workbook-type dibandingkan menarik dan melibatkan aktivitas.
|
|
Guru memberikan kesempatan anak untuk
merencanakan dan memilih banyak kegiatan program mereka dari berbagai bidang
pelajaran dan proyek-proyek
|
Program menyediakan
sedikit atau tidak (ada) peluang untuk anak-anak untuk membuat pilihan.
Anak-Anak menghabiskan banyak waktu untuk duduk dan diam. Anak-Anak melakukan
banyak hal pada catatan/kertas dan pensil.
|
|
Para guru mendorong
keterampilan komunikasi dan bahasa anak-anak.
|
Para guru tidak
menyediakan waktu cukup untuk mengembangkan konsep dan keterampilan anak-anak.
|
|
Strategi mengajar
melibatkan pengamatan dan interaksi dengan anak-anak untuk menentukan apa
yang mampu anak lakukan.
|
Terlalu banyak aktivitas
tidak menarik dan tidak menantang, atau begitu sulit, bahwa mereka mengurangi
motivasi intrinsik anak-anak untuk belajar.
|
|
Guru mendukung permainan
anak-anak dan pilihan aktivitas anak. Mereka juga menyediakan banyak
kesempatan bagi anak-anak untuk merencanakan, memikirkan, mencerminkan, dan
mendiskusikan pengalaman mereka sendiri
|
Para guru menghabiskan
banyak waktu menyediakan feedback negatif dan hukuman.
|
Bagaimanapun, tidak semua studi
menunjukkan manfaat positif yang penting dari developmentally
appropriate education. Di antara pertimbangan itu
sangat sulit untuk menyamaratakan penelitian pada developmentally
appropriate education , program individu
bervariasi, dan developmentally appropriate
education adalah pegembangan konsep. Perubahan
terbaru dalam konsep telah memberi perhatian lebih pada pelaksanaan sosial
budaya dan keterlibatan guru, intention
sistematis, seperti halnya bagaimana keterampilan akademis yang bagus
harus ditekankan dan bagaimana mereka seharusnya diajar.
Peralihan
ke TK
Hasil penelitian menunjukkan
pentingnya persiapan yang diterima anak sebelum masuk TK. Anak yang masuk TK
yang berasal dari lingkungan keluarga yang lebih menguntungkan cenderung lebih
baik dalam membaca dan matematika, dan jarak antara anak yang berasal dari lingkungan
yang menguntungkan dengan berasal dari lingkungan yang tidak menguntungkan
melebar selama 4 tahun pertama sekolah (Denton, West, dan Walston, 2003;
Rathbun et al., 2004).
Penyesuaian sosial dan emosional
adalah faktor penting dalam kesiapan masuk TK dan merupakan prediktor yang kuat
terhadap keberhasilan di sekolah. Tingkat kemampuan anak menyesuaikan diri
terhadap TK bergantung pada usia, gender, tempramen, kompetensi kognitif dan
sosial, dan kemampuan coping, selain juga dukungan atau stres yang dihasilkan
oleh rumah, sekolah, dan lingkungan tempat tinggal (Blair, 2002; Ladd, 1996;
Ladd, Birch, dan Buhs, 1999). Anak dengan pengalaman prasekolah yang ekstensif
cenderung lebih mudah menyesuaikan diri dengan TK dibandingkan mereka yang
hanya menghabiskan waktu sebentar atau tidak dalam kelompok bermain.
Kontroversi Pada Pendidikan
Kanak-Kanak Awal
Ada dua kontroversi dalam pendidikan
anak-anak awal khususnya yang terjadi di Amerika, yaitu :
1. Kurikulum apa yang seharusnya
digunakan.
2. Apakah pendidikan prasekolah
harus universal di Amerika Serikat.
Kontroversi lainnya berfokus pada
apakah pendidikan prasekolah harus dimulai untuk semua anak-anak 4 tahun di
Amerika Serikat. Edward Zigler dan rekannya berargumen bahwa Amerika Serikat
harus memiliki pendidikan prasekolah yang universal.
Kritikus pendidikan prasekolah
universal membantah bahwa keuntungan yang menghubungkan pendidikan prasekolah
dan taman kanak-kanak terlalu sering ditekankan. Mereka mengatakan lebih
penting meningkatkan pendidikan prasekolah untuk anak-anak yang kurang
beruntung daripada membiayai pendidikan prasekolah umtuk semua anak-anak yang
berusia 4 tahun. Beberapa kritikus, khususnya yang mendukung homeschooling
menekankan bahwa anak tersebut harusnya dididik oleh orang tua mereka bukan
sekolah. Oleh sebab itu, kontroversi berlanjut apakah pendidikan prasekolah
yang universal harus diterapkan.
Papalia & Olds.2004.Human Development.New York : McGraw-Hill Book Co.
Santrock., J.W. 2009.Life
Span Development(12th Ed) .New
York : McGraw-Hill Book Co.
Papalia & Olds.2009.Perkembangan Manusia(10th
Ed).Jakarta : Salemba Humanika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar