Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif
Konsep
diri merupakan faktor penting didalam berinteraksi. Hal ini
disebabkan oleh setiap individu dalam bertingkah laku sedapat mungkin
disesuaikan dengan konsep diri. Kemampuan manusia bila dibandingkan dengan
mahluk lain adalah lebih mampu menyadari siapa dirinya, mengobservasi diri
dalam setiap tindakan serta mampu mengevaluasi setiap tindakan sehingga
mengerti dan memahami tingkah laku yang dapat diterima oleh lingkungan.
Konsep Diri
Dengan demikian manusia memiliki
kecenderungan untuk menetapkan nilai-nilai pada saat mempersepsi sesuatu.
Setiap individu dapat saja menyadari keadaannya atau identitas yang dimilikinya
akan tetapi yang lebih penting adalah menyadari seberapa baik atau buruk
keadaan yang dimiliki serta bagaimana harus bersikap terhadap keadaan tersebut.
Tingkah laku individu sangat bergantung pada kualitas konsep dirinya yaitu konsep
diri positif atau konsep diri negatif.
Menurut Brooks dan Emmart (1976),
orang yang memiliki konsep diri positif menunjukkan karakteristik
sebagai berikut:
- Merasa mampu mengatasi masalah. Pemahaman diri terhadap kemampuan subyektif untuk mengatasi persoalan-persoalan obyektif yang dihadapi.
- Merasa setara dengan orang lain. Pemahaman bahwa manusia dilahirkan tidak dengan membawa pengetahuan dan kekayaan. Pengetahuan dan kekayaan didapatkan dari proses belajar dan bekerja sepanjang hidup. Pemahaman tersebut menyebabkan individu tidak merasa lebih atau kurang terhadap orang lain.
- Menerima pujian tanpa rasa malu. Pemahaman terhadap pujian, atau penghargaan layak diberikan terhadap individu berdasarkan dari hasil apa yang telah dikerjakan sebelumnya.
- Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.
Sedangkan orang yang memiliki konsep
diri yang negatif menunjukkan karakteristik sebagai berikut:
- Peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain sebagai proses refleksi diri.
- Bersikap responsif terhadap pujian. Bersikap yang berlebihan terhadap tindakan yang telah dilakukan, sehingga merasa segala tindakannya perlu mendapat penghargaan.
- Cenderung merasa tidak disukai orang lain. Perasaan subyektif bahwa setiap orang lain disekitarnya memandang dirinya dengan negatif.
- Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik negatif secara berlebihan terhadap orang lain.
- Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar